Jeritan Nelayan di Pandeglang, Sulit Dapat BBM Subsidi Pertalite
Nelayan terpaksa menggunakan Pertamax
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Sejumlah nelayan di Kabupaten Pandeglang mengeluhkan sulitnya mendapat pasokan bahan bakar minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite, sehingga mereka terpaksa membeli BBM jenis pertamax.
Dampaknya, biaya operasional untuk sekali melaut makin membengkak. Kondisi itu sudah terjadi sejak awal tahun 2023.
Baca Juga: Puluhan Ton Pupuk Subsidi di Pandeglang Dijual ke Luar Daerah
1. Dalam sehari, nelayan membutuhkan 50 liter BBM
Mursid, salah satu nelayan asal Panimbang mengatakan, dalam sehari ia membutuhkan 30-40 bahan bakar dan ditambah dengan 8-10 liter untuk bagan (tempat tangkap ikan yang dibuat di tengah laut). Total, dia membutuhkan BBM hingga 50 liter dalam sehari.
"Mending kalau kita dapat ikan saat melaut, ini mah harga ikan murah. Beli BBM harus Pertamax saja, berat diongkos," kata Mursid, Senin (31/7/2023).
Ia berharap, Pertamina tidak membatasi pembelian Pertalite. Mengingat saat ini, BBM jenis tersebut sudah tidak lagi disubsidi oleh pemerintah.
"Kalau solar wajar dibatasi, karena ada yang disubsidi. Nah ini Pertalite kan enggak," katanya.