Ada Indikasi Perburuan, Berapa Populasi Badak Jawa di TNUK
KLHK akui kondisi habitat badak jawa itu tak baik-baik saja
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Serang, IDN Times - Satwa endemik yang dilindungi badak jawa terancam punah karena ada indikasi perburuan di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Selama ini, TNUK menjadi habitat badak bercula satu tersebut.
Berdasarkan data yang dihimpun, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) populasi badak jawa di TNUK sebanyak 80 ekor.
"Pada 2022 badak liar yang ada di kawasan TNUK ada 80 ekor dengan rasio seks separuh-separuh dengan anakan satu," kata Sekretaris Ditjen KSDAE KLHK Suharyono, Rabu (16/8/2023).
Baca Juga: Polisi Kejar Enam Warga Terkait Perburuan Badak Jawa di TNUK
Baca Juga: Auriga: Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Hilang Tak Terpantau
1. KLHK membantah 15 badak yang tak tertangkap kamera hilang karena diburu
Suharyono pun membantah data yang disampaikan Yayasan Auriga Nusantara bahwa sebanyak 15 badak jawa di TNUK hilang karena akibat perburuan liar. 15 badak jawa tersebut dianggap masih hidup dan hanya tidak terdeteksi oleh kamera jebak atau trap.
"Sekali lagi yang tidak kelihatan, kalau dikatakan 15 gak ada? Itu data darimana? Karena kemampuan kamera trap kami terbatas dan percobaan langsung kita patroli dan menemukan badak, 'oh ini ketemu si A, si B dan seterusnya' yang tertangkap di kamera 47 itu bukan berarti yang lain mati," katanya.
Baca Juga: Taman Nasional Ujung Kulon, Benteng Terakhir Badak Jawa
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.