TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ada Indikasi Perburuan, Berapa Populasi Badak Jawa di TNUK

KLHK akui kondisi habitat badak jawa itu tak baik-baik saja

Banteng di Taman Nasional Ujung Kulon (commons.wikimedia.org)

Serang, IDN Times - Satwa endemik yang dilindungi badak jawa terancam punah karena ada indikasi perburuan di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Selama ini, TNUK menjadi habitat badak bercula satu tersebut.

Berdasarkan data yang dihimpun, Ditjen Konservasi Sumber Daya Alam Ekosistem (KSDAE) pada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) populasi badak jawa di TNUK sebanyak 80 ekor.

"Pada 2022 badak liar yang ada di kawasan TNUK ada 80 ekor dengan rasio seks separuh-separuh dengan anakan satu," kata Sekretaris Ditjen KSDAE KLHK Suharyono, Rabu (16/8/2023).

Baca Juga: Polisi Kejar Enam Warga Terkait Perburuan Badak Jawa di TNUK

Baca Juga: Auriga: Belasan Badak Jawa di Ujung Kulon Hilang Tak Terpantau

1. KLHK membantah 15 badak yang tak tertangkap kamera hilang karena diburu

Badak Jawa (rhinos.org)

Suharyono pun membantah data yang disampaikan Yayasan Auriga Nusantara bahwa sebanyak 15 badak jawa di TNUK hilang karena akibat perburuan liar. 15 badak jawa tersebut dianggap masih hidup dan hanya tidak terdeteksi oleh kamera jebak atau trap.

"Sekali lagi yang tidak kelihatan, kalau dikatakan 15 gak ada? Itu data darimana? Karena kemampuan kamera trap kami terbatas dan percobaan langsung kita patroli dan menemukan badak, 'oh ini ketemu si A, si B dan seterusnya' yang tertangkap di kamera 47 itu bukan berarti yang lain mati," katanya.

2. KLHK tak memungkiri ada indikasi perburuan badak liar

IDN Times/Khaerul Anwar

Suharyono tidak memungkiri, kawasan TNUK saat ini dalam kondisi tidak baik. Hal tersebut dikarenakan banyaknya warga di sekitar TNUK yang memiliki senjata api ilegal. Selain itu, adanya perburuan satwa liar yang terekam kamera.

“Teman-teman bisa lihat sendiri (ratusan senjata api yang diamankan), apakah kondisi ini baik-baik saja? Ini sudah terjawab,” katanya.

Suharyono mengungkapkan, menyikapi situasi di TNUK, perlu ada langkah-langkah nyata dalam menjaga badak jawa dari ancaman para pemburu satwa. “Tidak hanya badak jawa, tapi satwa lain di TNUK,” katanya.

Baca Juga: Taman Nasional Ujung Kulon, Benteng Terakhir Badak Jawa 

Verified Writer

Khairil Anwar

Jurnalis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Berita Terkini Lainnya