Kontroversi Zonasi, Pemkab Tangerang Bakal Bikin SMP Negeri Hybrid
Ini untuk menambah kapasitas siswa di SMP negeri
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Tangerang, IDN Times - Kontroversi sistem zonasi pada penerimaan peserta didik baru (PPDB) terus mencuat. Di Kabupaten Tangerang banyak siswa yang kesulitan mendaftarkan diri ke SMP negeri lantaran sekolah yang tak ada di setiap kecamatan di wilayah tersebut.
Hal tersebut pun membuat siswa yang tinggal jauh dari SMP negeri tak memiliki kesempatan.
Menyiasati hal tersebut, Pemkab Tangerang tengah membuat sistem baru untuk SMP negeri yang ada di wilayah tersebut.
"Kontroversi sekarang sebetulnya dengan sistem zonasi ini tidak ada lagi membedakan anak pintar atau tidak. Di kabupaten Tangerang ini belum semua SMP meng-cover lokasi di setiap kecamatan, karena itu kita pasti akan ada kekurangan yang terjadi pada prosesnya," kata Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar.
Oleh karena itu, Zaki mengaku akan mencoba terobosan baru, yakni SMP hybrid.
1. Sekolah hybrid bakal menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring
Adapun, sekolah hybrid merupakan sekolah yang menggabungkan pembelajaran tatap muka dan daring. Hal tersebut, menurut Zaki, akan menambah daya tampung sekolah.
"Karena rasionya lulusan SD kita 56 ribu itu hanya tertampung di SMP negeri 24 ribu, masih ada setengah lebih yang tidak tertampung di SMP negeri," ujar Zaki.
Baca Juga: Dugaan Pungli di PPDB SMAN Kabupaten Tangerang Menyeruak
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.