Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Serang, IDN Times - Banten memang tidak dikenal sebagai salah satu pemain dalam ajang perbatikan nusantara. Meski demikian, Banten memiliki batik dengan motif-motif yang justru diterapkan pada banyak bangunan arkeologis.

Sementara penerapan pada media kain masih belum dikenal mengingat daerah ini bukan dikenal sebagai salah satu sentra batik. Berdasar kajian para peneliti, ada sekitar 75 motif batik yang ada di Banten yang aplikasinya ada di bangunan arkeologis.

Namun, berdasarkan laman kebudayaan.kemendikbud.go.id, hanya 12 motif saja yang telah diproduksi, yaitu: Datulaya, Pamaranggen, Pasulaman, Kapurban, Pancaniti, Mandalikan, Pasepen, Surosowan, Kawangsan, Srimanganti, Sabakingking, dan Pejantren.

1. Tiap motif memiliki nilai sejarah

Masjid Agung Kesultanan Banten (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)

Batik Banten tercatat sebagai salah satu batik yang memiliki filosofi mendalam pada setiap motifnya. Sebagian besar motif tersebut berkaitan dengan sejarah Banten dan juga diambil dari bahasa ilmiah mengenai nama suatu tempat, arti, penggunaannya, dan tipologi.

Batik Banten bukan hanya sekadar kain bermotif, melainkan juga rekontruksi sejarah yang menggambarkan tentang budaya dan sejarah Banten.

2. Motif batik Banten berasal dari benda arkeologis

Editorial Team

Tonton lebih seru di