Serang, IDN Times – Gubernur Banten Andra Soni mengakui peralatan penanggulangan bencana milik Pemerintah Provinsi Banten masih jauh dari memadai. Selain jumlahnya terbatas, sebagian besar peralatan juga sudah uzur dan tidak lagi bekerja optimal, terutama dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi yang diperkirakan meningkat hingga awal tahun depan.
Andra mengatakan pengalaman penanganan bencana pada 2018 dan 2019 menjadi pelajaran penting bagi pemerintah daerah untuk memperkuat kesiapsiagaan peralatan. Karena itu, ia telah meminta jajaran terkait untuk melakukan inventarisasi menyeluruh.
“Dari sisi peralatan tentu kita perlu ada peremajaan terus, juga penambahan jumlah karena wilayah Banten sangat luas," kata Andra seusai apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi di Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banten, Senin (24/11/2025).
Banten Rawan Bencana Alam, Peralatan Kebencanaan Butuh Peremajaan

Intinya sih...
Alat kebencanaan diminta diinventarisasiAndra memerintahkan untuk mengecek semua peralatan penanggulangan bencana yang dimiliki oleh BPBD Banten karena wilayahnya rawan bencana alam.
Sejumlah perahu karet bocorKepala BPBD Banten mengakui bahwa sejumlah peralatan, terutama perahu karet, sudah tidak layak karena usia pemakaian dan kondisi medan yang berat.
Tahun ini BPBD Banten akan pengadaan perahu baruBPBD Banten menambah tiga unit perahu karet sebagai penguatan awal, namun kebutuhan peralatan secara keseluruhan baru bisa dipenuhi melalui anggaran perubahan tahun 2026.
1. Alat kebencanaan diminta diinventarisasi
Andra telah memerintahkan untuk mengecek semua peralatan untuk penanggulangan bencana yang dimiliki oleh BPBD Banten. Sebab, Banten menjadi salah satu wilayah yang rawan terjadi bencana alam terutama saat akhir hingga awal tahun.
"Saya sudah sampaikan kepada Sekda dan Kalak untuk menginventarisir alat-alat yang sudah uzur dan fungsinya tidak maksimal, untuk diremajakan dalam rangka kesiapsiagaan,” katanya.
2. Sejumlah perahu karet bocor
Sementara, Kepala BPBD Banten Lutfi Mujahidin membenarkan kondisi tersebut. Menurutnya, sejumlah peralatan khususnya perahu karet yang digunakan dalam operasi penyelamatan banjir sudah tidak layak karena usia pemakaian dan kondisi medan yang berat.
“Alat-alat kita itu sudah lama dan beberapa baru. Perahu sudah pada bocor, bukan berarti tidak dirawat. Tapi perahu karet memang rawan rusak kalau dipakai di medan yang kena kayu atau benda tajam. Jadi perlunya peremajaan saja,” katanya.
3. Tahun ini BPBD Banten akan pengadaan perahu baru
Tahun ini, BPBD Banten menambah tiga unit perahu karet sebagai penguatan awal. Namun kebutuhan peralatan secara keseluruhan dipastikan baru bisa dipenuhi melalui anggaran perubahan tahun 2026.
“Tahun depan harus dicek dulu. Itu di anggaran perubahan, bukan di anggaran murni,” katanya.