Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelantikan kepengurusan baru Baznas Banten
Pelantikan kepengurusan baru Baznas Banten (Dok. Adpim Pemprov)

Intinya sih...

  • Penghimpunan zakat dilakukan melalui pendekatan edukatif dan digitalisasi layanan Baznas

  • Gubernur Banten menyebut potensi zakat dapat menjadi salah satu komponen untuk membangun Provinsi Banten lebih cepat

  • Baznas diminta terlibat secara aktif dalam pembangunan bersama pemerintah daerah melalui musyawarah perencanaan pembangunan non-APBD

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Banten bakal memperluas penghimpunan zakat dengan menyasar YouTuber dan influencer. Langkah ini dilakukan seiring berkembangnya ekonomi digital yang dinilai memiliki potensi zakat besar.

Ketua Baznas Provinsi Banten periode 2025–2030, Wawan Wahyudin, mengatakan kreator digital tidak boleh luput dari kewajiban zakat. Menurutnya, penghasilan dari platform digital telah menjadi sumber ekonomi baru yang perlu dikelola secara syariah.

“Termasuk YouTuber dan influencer akan kita kejar. Jangan sampai urusan dunia jalan, tapi urusan akhirat tertinggal,” kata Wawan usai dilantik di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Kota Serang, Senin (29/12/2025).

1. Penghimpunan dilakukan melalui pendekatan edukatif dab digitalisasi

ilustrasi youtuber (pexels.com/Till Daling)

Wawan menjelaskan, penghimpunan zakat dari sektor kreator digital akan dilakukan melalui pendekatan edukatif dan digitalisasi layanan Baznas. Seluruh proses pembayaran zakat nantinya terintegrasi dalam Sistem Informasi Manajemen Baznas (Simba).

Selain kreator digital, Baznas Banten juga akan memprioritaskan penghimpunan zakat dari sektor pertanian, industri pabrik, dan perhotelan. Untuk memperluas jangkauan, Baznas berencana menggandeng tokoh publik, artis, hingga influencer sebagai duta zakat.

Wawan berharap optimalisasi zakat dari berbagai sektor tersebut dapat meningkatkan kontribusi Baznas dalam pengentasan kemiskinan dan percepatan pembangunan sosial di Provinsi Banten.

“Zakat jangan dikesankan hanya milik orang tua. Anak muda, kreator digital, semua punya peran,” ujarnya.

2. Andra sebut zakat harus jadi tanggungjawab sosial untuk daerah

Ilustrasi zakat fitrah online. (Foto: Ahmed/pexels)

Di tempat yang sama, Gubernur Banten Andra Soni menyebutkan, potensi zakat di Banten dapat disejajarkan dengan kontribusi tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility (CSR) sebagai salah satu sumber pendukung percepatan pembangunan daerah.

"Potensi zakat di kita sangat besar, sama kaya CSR perusahaan. Ini bisa menjadi salah satu komponen kita untuk membangun Provinsi Banten lebih cepat," katanya.

3. Baznas diminta terlibat dalam pembangunan daerah

Pelantikan kepengurusan baru Baznas Banten (Dok. Adpim Pemprov)

Andra Soni menegaskan, Pemerintah Provinsi Banten ke depan akan menyelenggarakan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) non-APBD. Melalui skema tersebut, Baznas diharapkan dapat terlibat secara aktif dalam pembangunan bersama pemerintah daerah.

"Tapi harus terencana dengan baik dan tidak boleh sifatnya sporadis. Sehingga dampaknya terasa oleh masyarakat Banten dan tidak melanggar hukum. Apalagi fondasinya sudah disiapkan oleh pengurus Baznas sebelumnya," ujarnya.

Editorial Team