Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tips Mengenali Beras Oplosan, Jangan Terkecoh

IMG_20250715_104943.jpg
Sejumlah karung beras beragam merek dijajakan pedagang Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)
Intinya sih...
  • Peringatan dari Pemerintah Kota Tangerang terkait beras oplosan
  • Cara mengenali beras oplosan dengan memperhatikan jumlah butir patah, warna, ukuran butiran, aroma, tekstur nasi setelah dimasak, dan benda asing yang mengambang
  • Kewaspadaan konsumen menjadi kunci penting dalam mencegah praktik kecurangan
  • Pemerintah Kota Tangerang klaim belum menemukan peredaran beras oplosan di wilayahnya
  • Kepala Bidang Perdagangan memberikan tips mengenali beras oplosan, antara lain perhatikan butiran patah yang banyak dan ciri-ciri lainnya
  • Warga diminta lebih teliti dan bijak dalam membeli beras serta waspadai kecurangan, termasuk dengan bertanya kepada penjual jika ada kecurigaan

Kota Tangerang, IDN Times - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang mengklaim belum menemukan peredaran beras oplosan di wilayahnya. Meski demikian, warga Tangerang tetap diminta berhati-hati saat membeli beras.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (Disperindagkop UKM) Kota Tangerang, Sandy Sulaiman mengatakan, pihaknya secara rutin terus melakukan pengawasan terhadap komoditas pokok, termasuk beras, di pasar tradisional dan ritel modern.

Sandy pun turut memberikan tips mengenali beras oplosan, berikut caranya.

1. Tips pertama, perhatikan butiran patah, banyak atau tidak?

IMG_20250715_104943.jpg
Sejumlah karung beras beragam merek dijajakan pedagang Pasar Dargo Semarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

Untuk mencegah kerugian konsumen, Sandy mengimbau, masyarakat untuk lebih jeli dan berhati-hati dalam memilih beras sebelum melakukan pembelian. Kewaspadaan konsumen menjadi kunci penting dalam mencegah praktik kecurangan.

Cara sederhana yang bisa diterapkan untuk membedakan kualitas beras secara visual. Perhatikan jumlah butir patah dalam kemasan beras yang akan dibeli.

“Jika butiran patahnya banyak, kemungkinan itu beras medium karena batas maksimalnya 25 persen. Sedangkan beras premium memiliki lebih banyak butir utuh, dengan standar maksimal butir patah hanya 15 persen,” jelas Sandy.

2. Ciri-ciri beras oplosan lainnya

IMG_20250715_112537.jpg
Merek beras Wilmar yang dijual di Pasar DargoSemarang. (IDN Times/Fariz Fardianto)

  • ⁠Warna tidak seragam

  • Butiran beras berbeda ukuran

  • Aroma beras yang tidak lazim

  • Tekstur nasi yang lembek setelah dimasak

  • Waspadai benda asing yang mengambang ketika mencuci beras

Diharapkan, dengan informasi ini masyarakat bisa lebih teliti dan bijak ketika membeli beras. Jangan ragu untuk bertanya kepada penjual kalau ada kecurigaan.

Share
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us