Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bentuk Peron Stasiun Rangkasbitung Akan Dirombak Total

IDN Times/Muhamad Iqbal

Lebak, IDN Times - Perluasan stasiun kereta api Rangkasbitung--yang merupakan bagian dari proyek Stasiun Rangkasbitung Ultimate--rupanya akan merombak total bentuk peron stasiun yang sudah dibangun dari tahun 1901 di era kolonial Hindia Belanda.

Pengamat Sejarah sekaligus Kepala UPT Museum Multatuli, Ubaidilah Muchtar mengatakan, pembongkaran tersebut telah berdasarkan hasil kajian dan disepakati bersama.

"Saya secara pribadi yang terlibat secara proses diskusi-diskusi bersama dengan balai pelestarian kebudayaan, Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lebak, Provinsi Banten dan juga Pemda Lebak, saya kira kita tidak bisa menolaknya pada akhirnya agar perkembangan stasiun Rangkasbitung juga dapat dinikmati banyak orang," kata Ubai, Rabu (12/6/2024).

1. Stasiun Rangkasbitung Ultimate tetap pertahankan sisa sejarah

Seorang perempuan muda berjalan kaki melewati selasar peron salah satu stasiun wilayah Daop 4 Semarang. (IDN Times/Dok Humas KAI Daop 4 Semarang)

Proses pembongkaran stasiun ini, akan menyisakan enam kolom dari 22 kolom tiang penyangga atap sebagai bagian dari cagar budaya stasiun. "Sebagai bagian dari cagar budaya stasiun Rangkasbitung itu sendiri," kata Ubai.

Pada akhirnya, lanjutnya, nanti banyak orang bisa menyaksikan apa yang dapat ditampilkan nanti di Stasiun Ultimate Rangkasbitung, yaitu enam kolom tiang lama yang memiliki nilai sejarah, yang memiliki ornamen unik di stasiun Rangkasbitung.

2. Bangunan eksisting tetap ada

IDN Times/Muhamad Iqbal

Ubaidillah mengatakan, bahwa proyek pembongkaran tidak akan menghabiskan seluruh bangunan cagar budaya stasiun Rangkasbitung yang ada.

Pihaknya, lanjut Ubai, sudah berdiskusi dengan pakar, dengan tim ahli cagar budaya di Provinsi Banten, dengan tim heritage PT KAI.

"Bahwa bagaimana pun juga, cagar budaya boleh dimanfaatkan artinya kita tidak menghabiskan stasiun Rangkasbitung, karena bangunan eksisting nya tetap ada," kata dia.

Beberapa bangunan yang tetap ada, kata dia, termasuk yang sekarang untuk jadi kantor, tenant, musala, hingga bak air. "Itu tetap terjaga, Jadi yang terdampak hanya overkapping atau atap stasiun Rangkasbitung," jelasnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Muhammad Iqbal
Ita Lismawati F Malau
Muhammad Iqbal
EditorMuhammad Iqbal
Follow Us