Serang, IDN Times - Stadion Internasional Banten atau yang dikenal dengan Banten International Stadium (BIS) tak masuk kandidat venue Piala Dunia U-17 2023. Semenjak diresmikan tahun 2022, stadion tersebut belum pernah digunakan event resmi nasional maupun internasional.
Pj Gubernur Banten Al Muktabar mengaku hingga saat ini belum ada tawaran dari Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) untuk menjadi salah satu kandidat venue event dunia.
Stadion ini berada di Kawasan Sport Center Provinsi Banten, Kelurahan Kemanisan, Kecamatan Curug, Kota Serang. Al Muktabar mengungkap, Pemprov Banten tak mengusulkan stadion kebanggan Banten itu masuk menjadi kandidat venue Piala Dunia U-17.
"(Sudah diusulkan?) Nanti setelah ada pengelolanya, karena kalau tidak terkelola dengan baik bisa jadi masalah," kata Al Muktabar, Jumat (14/7/2023).
Stadion yang berdiri di atas lahan 78.116 meter persegi itu dapat menampung atau berkapasitas 38 ribu penonton. Rumput yang digunakan adalah jenis rumput Zoysia matrella, yang diimpor dari Italia dan merupakan jenis rumput lapangan sepak bola standar FIFA.
Kendati demikian, stadion tersebut tak dapat digunakan kegiatan laga resmi internasional dan nasional karena sarana dan prasarana serta infrastruktur penunjang--seperti jalan yang menjadi akses pintu masuk dan parkiran-- belum memadai.
"Soal jalan, soal parkir dan seterusnya. Kita siapkan dulu semua," katanya.
Saat ini, mantan Sekda Banten itu menambahkan, pihaknya tengah fokus mencari pihak ketiga yang bernita mengelola dan mengembangkan stadion yang berada di kawasan Sport Center tersebut.
"Jadi kita sedang proses menemukan pengelola stadion kita itu," katanya.
Diketahui, PSSI telah mempersiapkan enam stadion yang bakal jadi venue Piala Dunia U-17. Keenam stadion tersebut adalah Stadion Utama Gelora Bung Karno (Jakarta), Stadion Gelora Bung Tomo (Surabaya), Stadion Manahan (Surakarta), Stadion Kapten I Wayan Dipta (Bali), Stadion Si Jalak Harupat (Bandung), dan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring (Palembang).