Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi video porno (IDN Times/Besse Fadhilah)

Serang, IDN Times - Video tak senonoh seorang wanita mengenakan seragam aparatur sipil negara (ASN) dari lingkungan Pemerintah Provinsi Banten beredar dan menjadi viral. Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Provinsi Banten pun  menginvestigasi kebenaran video tak senonoh yang tengah viral di media sosial X itu.

"Kita ingin pastikan data yang objektif, kan bisa saja ini oknum apakah itu pegawai atau bukan pegawai tetap merugikan masyarakat Banten, memberikan contoh tidak baik," kata Kepala BKD Nana Supiana, Minggu (10/12/2023).

1. Wanita itu berkemeja putih dengan logo Pemprov Banten

ilustrasi video porno (IDN Times/Besse Fadhilah)

Dalam video, terlihat wanita berhijab itu mengenakan kemeja putih dengan logo mirip Pemprov Banten di lengan kanannya. Kemudian, dia juga mengenakan rok warna hitam.

Ia memperagakan adegan membuka kancing baju satu persatu hingga memperlihatkan bagian dadanya. Wanita itu juga dengan sengaja meremas bagian dadanya sendiri. 

"Kita lagi cari dan mengumpulkan data-data primer. Pada prinsipnya kita mengedepankan kehati-hatian," katanya.

2. BKD akan beri sanksi tegas jika terbukti ASN Pemprov Banten

Ilustrasi PNS. (IDN Times/Irwan Idris)

Ia meminta, masyarakat untuk bersabar serta tidak menuding kesiapapun, mengenai indikasi pemeran video porno wanita tersebut.

Namun, jika terbukti pemeran video itu seorang ASN, BKD akan memberikan sanksi tegas melalui proses sidang etik dan disiplin dengan sesuai peraturan yang berlaku.

"Kalau datanya benar misalkan (pegawai Pemprov Banten), data primernya benar, kita akan panggil yang bersangkutan, dan kita akan lakukan sidang etik (untuk menentukan sanksi)," katanya.

3. BKD sebut bisa saja oknum itu di luar pegawai

Kendati demikian, kata Nana, berbagai kemungkinan bisa terjadi bahwa adegan itu diperagakan oleh oknum masyarakat untuk memuaskan hasrat seksualnya seolah-olah menjadi seorang ASN.

"Kita lakukan investigasi terkait video itu, tapi tetap memakai prinsip ke hati-hatian, agar tidak ada yang dirugikan," katanya.

Editorial Team