Berdasarkan keterangan klasifikasi skala dampak MMI shakemap BMKG menunjukkan bahwa kondisi wilayah terdampak--yakni Desa Ujung Jaya dan Taman Jaya, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglan-- dengan skala Intensitas VI-VII MMI, banyak retakan terjadi pada dinding bangunan sederhana, sebagian roboh, kaca pecah.
Selain itu, sebagian plester dinding lepas dan hampir sebagian besar atap bergeser ke bawah atau jatuh.
Struktur bangunan mengalami kerusakan ringan sampai sedang dan berpotensi mengalami kerusakan berat pada struktur bangunan yang sederhana.
Namun, pada beberapa lokasi, bagian nonstruktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, atap bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan dan berpotensi mengalami kerusakan sedang pada struktur bangunan yang sederhana.
Di Kecamatan Panimbang, Munjul, dan Cimanggu dengan skala V-VI MMI, bagian nonstruktur bangunan mengalami kerusakan ringan, seperti retak rambut pada dinding, atap bergeser ke bawah dan sebagian berjatuhan dan berpotensi mengalami kerusakan sedang pada struktur bangunan yang sederhana. "Namun pada beberapa lokasi dirasakan oleh banyak orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar," kata Rahmat Triyono.
Di Kecamatan Cigeulis, Cibaliung, dan Cikeusik, Kabupaten Pandeglang serta Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak dengan Intensitas IV-V MMI, gempa dirasakan sangat kuat oleh banyak orang. Benda-benda ringan yang digantung bergoyang dan jendela kaca bergetar. Di sini, gempa berpotensi menimbulkan kerusakan ringan.
"Pengukuran klasifikasi jenis tanah sesuai SNI menggunakan metoda seismic Vs30 (kecepatan gelombang geser sampai kedalaman 30 meter) menghasilkan informasi bahwa sebagian besar wilayah terdampak memiliki klasifikasi jenis tanah sedang (SD), dan tanah lunak (SE). Wilayah terdampak dengan kerusakan terbanyak berada pada lokasi dengan klasifikasi jenis tanah lunak (SE) di Kecamatan Sumur," ujar dia.