BP3MI Imbau Masyarakat Tak Mudah Tergiur Ajakan Kerja di Luar Negeri

Intinya sih...
Para perekrut biasanya mengiming-imingi dengan testimoni gaji besar dari tetangga atau kerabat yang telah menjadi PMI ilegal.
5 negara tujuan mayoritas PMI ilegal: Malaysia, Thailand, Kamboja, Arab Saudi, dan Dubai. Di Timur Tengah sebagai pelayan restoran, di Asia Tenggara sebagai admin judi online maupun scamming.
BP3MI Banten imbau masyarakat untuk teliti sebelum menerima pekerjaan di luar negeri dengan sertifikasi keahlian, perjanjian kerja yang jelas, dan visa kerja resmi.
Tangerang, IDN Times - Kepala Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Banten, Kombes Budi Novijanto mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur dengan tawaran dan ajakan bekerja di luar negeri. Meskipun, tawaran tersebut berasal dari orang yang dikenal seperti tetangga dan kerabat.
"Biasanya ada 2 cara perekrutan PMI nonprosedural, yaitu melalui media sosial dan mendapat informasi dari lingkungan sekitar seperti tetangga," kata Budi di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (3/7/2025).
1. Para perekrut biasanya tertarik karena testimoni
Budi mengungkapkan, para perekrut PMI ilegal biasanya menarik masyarakat awam untuk ikut bekerja ke luar negeri dari testimoni tetangga atau kerabat yang telah terlebih dahulu menjadi PMI ilegal. Masyarakat awam biasanya tergiur dengan testimoni gaji besar.
"Mereka biasanya menjadi PMI nonprosedural di Timur Tengah, sementara kalau di Asia Tenggara seperti Kamboja itu melalui media sosial," ungkapnya.
2. Budi mengungkap, 5 negara ini jadi tujuan mayoritas PMI ilegal
Budi mengungkapkan, ada 5 negara teratas yang jadi tujuan mayoritas PMI ilegal selama ini, yakni Malaysia, Thailand, Kamboja, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Di negara Timur Tengah, mayoritas PMI ilegal dipekerjakan sebagai pelayan restoran maupun asisten rumah tangga. Sementara untuk di Asia Tenggara dipekerjakan sebagai admin judi online maupun scamming.
"Makanya kami imbau, jangan percaya dengan janji-janji pihak tidak bertanggungjawab, tanpa ada dasar yang kuat. Karena mereka hanya menjanjikan, tidak memberikan jaminan," jelasnya.
3. BP3MI Banten imbau masyarakat untuk teliti sebelum menerima pekerjaan di luar negeri
Budi pun meminta masyarakat khususnya di Banten untuk teliti sebelum menerima pekerjaan di luar negeri. Salah satunya yakni harus ada sertifikasi keahlian, perjanjian kerja yang jelas, hingga visa kerja yang resmi dari negara tujuan.
"Sehingga hak-hak PMI jelas tertulis dan akan dipenuhi oleh pemberi kerja," pungkasnya.