Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tangkapanlayarvideo

Intinya sih...

  • Wali Kota Serang, Budi Rustandi adu mulut dengan warga terkait bangunan di sempadan sungai
  • Bangunan liar di tepi sungai dituding sebagai penyebab banjir di Kota Serang
  • Budi Rustandi akan membongkar bangunan yang berdiri di atas sungai dan tidak memberi toleransi kepada pemilik rumah yang menolak

Serang, IDN Times - Wali Kota Serang, Budi Rustandi terlibat adu mulut dengan warga saat meninjau sejumlah bangunan-bangunan yang berdiri di sempadan sungai di Lingkungan Sumber Maja, Kelurahan Kagungan, Kecamatan Serang, Kota Serang, Senin (5/5/2025).

Diketahui, sejumlah titik di Kota Serang kerap diterjang banjir saat hujan deras turun. Bangunan liar liar di sempadan sungai dituding menjadi penyebab banjir.

1. Wacana pembongkaran bangunan ditolak warga

Tangkapanlayarvideo

Namun, saat Budi Rustandi mengatakan, Pemkot Serang akan membongkar bangunan termasuk rumah, sejumlah warga yang mengaku sebagai pemilik rumah, memprotes dan menolak pembongkaran. Warga menyebut, bangunan rumah sudah berdiri sejak lama.

"Saya tegaskan tidak ada bangunan di atas air, kalau bapak melawan silakan, melawan pemerintah," kata Budi kepada seorang warga.

2. Budi mengaku akan menindak tegas pihak yang menolak

IDN Times/Khaerul Anwar

Usai melakukan pengecekan, mantan Ketua DPRD Banten itu menegaskan, akan menindak bangunan-bangunan yang berdiri di atas sungai. Bahkan, ia pun mengaku tak akan memberi toleransi terhadap pihak yang menolak atas wacana pembongkaran tersebut.

"Kami omongin dulu mereka, kalau bisa mereka bongkar sendiri, kalau mereka tidak mau kita yang bongkar. Kurang lebih ada 5 sampai 7 titik," katanya.

3. Bangunan yang ada di sempadan sungai disebut jadi penyebab banjir

Tangkapanlayarvideo

Budi menyampaikan, pembongkaran harus dilakukan lantaran, ia kerap mendengar keluhan dari masyarakat yang tinggal tak jauh dari sungai, pemukimannya selalu terendam banjir saat hujan turun.

Kondisi ini, kata dia telah terjadi sejak lama, bahkan sebelum berdirinya Kota Serang. "Mungkin waktu zaman kabupaten. Ada pembiaran hingga akhirnya merasa memiliki karena sudah lama," katanya.

Editorial Team