IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Lantaran telah diketahui penyebab dari kanker serviks adalah HPV, maka pemberian vaksin HPV harus dilakukan pada setiap wanita di Indonesia. Hal tersebut agar antibodi terhadap HPV bisa terbentuk dan memperkecil kemungkinan wanita terkena HPV.
"Vaksinasi HPV biasanya direkomendasikan untuk remaja dan orang dewasa muda sebelum mereka terpapar virus HPV melalui aktivitas seksual. Vaksinasi dapat dimulai pada usia yang lebih muda, sekitar usia 9 tahun, hingga usia 45 tahun pada wanita yang belum divaksinasi sebelumnya dengan pengawasan dokter spesialis," kata Alexy.
Pemberian vaksinasi ini dilakukan sedari dini agar antibodi untuk HPV ini bisa terbentuk lebih kuat. Sehingga, saat wanita telah dewasa dan aktif secara seksual maka akan kecil kemungkinan tertular.
"Vaksin ini telah terbukti efektif dalam mencegah infeksi HPV dan mengurangi risiko perkembangan penyakit seperti kanker serviks, kanker vulva, kanker vagina, serta kondisi prakanker”, ujar Alexy.
Jika biasanya vaksin HPV hanya berisi 5 jenis virus HPV, saat ini telah tersedia vaksin HPV multivalen yakni dirancang untuk melindungi terhadap inveksi virus HPV dengan 9 jenis strain berbeda. Adapun, vaksin HPV multivalen ini dirancang untuk melindungi terhadap HPV tipe 6, 11, 16, 18, 31, 33, 45, 52, dan 58.
"Di antara tipe-tipe ini, HPV 16 dan 18 dikenal sebagai yang paling berisiko dan sering kali terkait dengan kanker serviks," jelasnya.
Diketahui, untuk vaksin HPV multivalen ini bisa didapatkan dengan harga Rp2.590.000 untuk sekali suntik. Di mana, wanita di atas 15 tahun harus mendapatkan 3 kali suntik, sementara di bawah 15 tahun hanya 1-2 kali suntik.