Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi food tray untuk Makan Bergizi Gratis ( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)
Ilustrasi food tray untuk Makan Bergizi Gratis ( ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Intinya sih...

  • SPPG di Lebak wajib menggunakan air galon untuk memasak makanan program MBG

  • Koordinator BGN Kabupaten Lebak mewajibkan penggunaan air galon yang telah difilter untuk keamanan dan kebersihan makanan

  • Sekretaris Disdik Kabupaten Lebak menyambut positif Program MBG karena dapat memenuhi gizi anak dan motivasi belajar siswa

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lebak, IDN Times - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di Kabupaten Lebak menggunakan air galon dalam memasak makanan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu untuk mewujudkan makanan menyehatkan sekaligus mencegah keracunan.

"Kami memproduksi MBG menggunakan air galon sesuai rekomendasi Badan Gizi Nasional (BGN)," kata Kepala SPPG Kelurahan Rangkasbitung Barat, Kabupaten Lebak, Ayi Ahmad Nuramin, Jumat (24/10/2025).

1. SPPG di Lebak wajib menggunakan air galon

ilustrasi galon (freepik.com/freepik)

SPPG yang dikelolanya sudah beroperasi selama satu bulan terakhir dan mendistribusikan MBG ke 5 sekolah di Rangkasbitung. Selama itu pula, kata dia, tidak ada masalah dan distribusi berjalan lancar. "Sampai saat ini, tidak ada pelajar yang keracunan," katanya.

Koordinator Wilayah Badan Gizi Nasional (BGN) Kabupaten Lebak, Asep Royani mengatakan pihaknya mewajibkan seluruh dapur SPPG untuk menggunakan air galon yang telah difilter guna memastikan keamanan dan kebersihan makanan yang disalurkan kepada anak-anak.

"Kami minta semua dapur SPPG itu memakai air galon untuk higienitas dan kebersihan makanan, sehingga dapat mencegah potensi keracunan," katanya.

2.

Ilustrasi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) (IDN Times/Rangga Erfizal)

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Lebak Maman Suryaman mengklaim, sejauh ini pelaksanaan Program MBG berjalan lancar dan tidak ditemukan siswa yang keracunan. Saat ini, kata dia, kondisi dapur SPPG cukup higienis, bersih, dan memakai air galon, serta memiliki Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL).

"Kami menyambut positif Program MBG itu, karena dapat memenuhi gizi anak, juga motivasi mereka belajar lebih semangat dan tidak ada lagi yang putus sekolah," kata Maman.

Sementara itu Azzahra Viner Liana Sari dan Kirana, siswa kelas V SDN 01 Kadu Agung Timur, mengaku senang dan bersyukur mendapatkan Program MBG dengan nasi beserta aneka sayuran, ikan, dan buah-buahan. "Karena mendapatkan makanan yang mengandung gizi dan protein," katanya.

Editorial Team