Cerita Anggota Polisi Siram Kopi ke Terduga Penculik Anak

Intinya sih...
- Anggota polisi tangkap terduga penculikan anak di bawah umur berinisial HM (36) di Banten.
- Pelaku mengiming-imingi korban dengan handphone dan laptop, lalu meminta nomor telepon korban untuk terus menghubungi melalui pesan singkat.
- Jajang Mulyaman menyiram kopi ke pelaku secara spontan karena kesal mendengarkan perkataan pelaku terhadap korban. Usai video viral ia diperiksa karena aksi penyiraman.
Serang, IDN Times - Video seorang terduga penculikan anak di bawah umur berinisial HM (36), ditangkap oleh Anggota Direktorat Samapta Polda Banten. Dalam video yang viral di media sosial Instagram, salah satu anggota Ditsamapta Polda Banten tampak menyiram HM dengan segelas kopi menjadi perbincangan publik.
Anggota polisi yang menyiram HM dengan kopi itu, Kompol Jajang Mulyaman, menceritakan awal mula kasus tersebut.
Berawal ketika Jajang yang juga menjabat sebagai Kasubdit Gasum Ditsamapta Polda Banten menggagalkan dugaan penculikan anak.
"Ya, ada kejadian percobaan tindak pidana terhadap anak di bawah umur yang masih duduk di bangku kelas 5 SD berhasil kami gagalkan," kata Jajang saat dikonfirmasi, Rabu (23/10/2024).
HM kemudian ditangkap di wilayah Kelurahan Panancangan, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, Kamis 17 Oktober 2024 sekira pukul 07.00 WIB.
1. Pelaku mengajak korban ke kosan dengan iming-iming diberi handphone dan laptop
Jajang mengungkapkan, pelaku menghampiri korban untuk mengajaknya ke rumah kosan di lingkungan Prisma, Kota Serang.
"Korban diiming-imingi mau dikasih handphone dan laptop, cuma korban menolak karena mau sekolah. Namun kata korban kalau jam istirahat bisa," katanya.
Dengan alasan untuk berkomunikasi pelaku kemudian meminta nomor handphone korban. Setelah mendapatkan nomor korban, pelaku terus menghubungi korban melalui pesan singkat.
"Pelaku ngaku telah putus cinta dengan pacarnya dan meminta korban untuk menemani curhat di kosan setelah pulang sekolah," katanya.
2. Korban ketakutan kemudian melapor ke guru
Korban yang ketakutan melaporkan hal yang dialaminya kepada guru di sekolah. Setelah itu pelaku dijebak dan diamankan oleh pihak sekolah.
"Jam 13.00, pelaku datang lagi ke sekolah mau menjemput korban, namun diamankan oleh guru dan dilihat isi chatnya bahwa pelaku bilang, 'Adik saya sayang sama adik' pokoknya curhat aja," katanya.
Jajang mengaku kemudian pihak sekolah menghubunginya. Jajang langsung datang ke sekolah. Jajang mendapat laporan soal tingkah janggal HM yang berusia 36 tahun, tapi curhat ke anak usia 10 tahun di kamar kosan.
"Terus saya tanya mana handphone dan laptopnya, ternyata tidak ada, hanya iming-iming," katanya.
Setelah diamankan, pelaku kemudian diserahkan ke Polsek Cipocok untuk penyidikan untuk proses lebih lanjut. "Intinya baru melakukan percobaan, entah itu percobahan penculikan atau asusila, kami belum tahu," katanya.
3. Jajang meyiram kopi ke HM, kemudian diperiksa Propam
Jajang mengungkapkan dia menyiram kopi ke pelaku secara spontan karena kesal mendengarkan dan membaca perkataan pelaku terhadap korban.
Namun, kata Jajang, usai video penyiraman air kopi ke wajah terduga pelaku penculikan di bawar umur itu viral di jejaring medsos, ia diperiksa oleh Propam Polda Banten.
"Saya merasa bangga bisa menyelamatkan anak (korban) walau terancam sanksi saya dipecat dipenjara demi masa depan anak," katanya.
Jajang mengatakan video yang viral di media sosial tidak utuh, tidak lengkap dari awal. "Harus melihat video yang utuhnya, karena video yang beredar tidak utuh dari awal, " katanya.