Meski diproduksi di rumah dengan alat alakadarnya, namun hasil kreasi kain perca ini bisa menjadi aneka aksesoris seperti ikat rambut, kalung, dan bros yang ia banderol dengan harga Rp5 ribu hingga Rp25 ribu. Tak hanya itu, ia juga menjual aksesoris kain perca ini di Galeri UMKM Cibodas Jaya, serta bazar yang ada di Kota Tangerang.
"Produk saya jadi lebih dikenal masyarakat karena sering ikut bazar pameran. Banyak teman dengan usaha yang sama atau lainnya, saya sama-sama saling bersinergi dan bekerja sama dalam wadah UMKM," kata dia.
Tak hanya menjadi keuntungan pribadi semata, Mak Dini juga gemar membagi ilmu kepada warga sekitar yang ingin belajar membuat kreasi dari limbah yang dapat menjadi barang yang bernilai. Mak Dini juga selalu mengajak warga sekitar jika menerima pesanan yang cukup banyak.
“Saya senang mengajarkan manfaat yang saya dapatkan ke warga sekitar, apalagi saya juga merasa bangga bila mereka akhirnya dapat membuat usaha yang saya ajarkan dirumahnya. Sehingga itu bisa membantu perekonomian mereka,” ujarnya
Berkat informasi dari mulut ke mulut, banyak pembeli yang datang ke rumah Mak Dini untuk membeli dan memilih langsung aksesoris yang diinginkan. Seperti yang dilakukan Tati dan Chrisda yang senang bisa membeli salah satu aksesoris hasil tangan Mak Dini.
“Aksesorisnya memang unik, dari kain perca bisa diubah jadi sesuatu yang cantik, seperti ini. Apalagi kita tahu di sini diperlukan ketelitian dan kreativitas yang baik. Harganya juga cukup terjangkau,” ucap Tati.