Dok. IDN Times/Deni Iskandar
Saya di Vatikan ini sedang melakukan studi belajar soal dialog lintas agama, baik secara teoritis maupun secara praktis. Jadi di Vatikan ini juga, saya belajar mengenai apa, bagaimana dan seperti apa, dialog lintas agama atau interreligious dialogue itu, terkhusus dalam perspektif Gereja Katolik.
Saya belajar di sini itu, karena Negara Vatikan yang diwakili oleh Nostra Aetate Foundation Disaster Interreligious Dialogue (NAF-DID) memberikan saya beasiswa secara penuh atau full. Nah, di sini saya belajar di universitas-universitas milik Dewan Kepausan negara Vatikan, yang letaknya ada di Kota Roma, Italia.
Seperti misalnya saya belajar di Pontifica University Thomas Aquinas-Angelicum. Di sana saya belajar tentang teologi. Sementara di Pontifica University Gregoriana saya belajar tentang misiologi, dalam pembahasan yang spesifik, itu adalah interrelogious dialogue atau dialog lintas agama.
Jadi Vatikan itu, negara terkecil dunia, yang mempunyai ekstra teritori di Kota Roma, semua lembaga pendidikan milik dewan kepausan Vatikan itu, setau saya adanya di Kota Roma semua.
Soal Nostra Aetate Foundation itu, adalah lembaga dialog lintas agama milik Negara Vatikan.
Jadi Pasca Gereja Katolik menggelar Konsili Vatikan II tahun 1965, sikap Gereja Katolik berubah dan lebih terbuka. Gereja Katolik itu punya komitmen untuk membangun dialog sebagai jalan untuk membangun peradaban dan perdamaian dunia.
Nah komitmen itu diwujudkan dalam banyak hal, salah satunya melalui Nostra Aetate. Jadi Nostra Aetate ini, sebuah lembaga dialog antar agama milik Vatikan, yang dikhususkan, untuk dialog kepada pemeluk agama di luar Katolik. Salah satunya Islam.
Lembaga dialog antara Katolik dan Islam ini dibangun oleh Vatikan di lima wilayah, diantaranya, desk Katolik-Islam Asia dan Pasifik, desk Eropa, desk Afrika, dan lainnya. Begitu juga dengan lembaga dialog lintas agama, seperti Katolik-Yahudi, Katolik Buddhis, Hindu dan aliran kepercayaan lainnya.
Nah, kalau untuk dialog lintas agama desk Asia-Afrika itu, untuk orang RI yang berasal dari Banten, baru saya sendiri yang kuliah di Vatikan.