Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Muhamad Iqbal

Tangerang, IDN Times - Kata "Cina Benteng" cukup familiar di telinga mereka yang tinggal di Tangerang hingga Jakarta. Kata ini melekat pada orang-orang Tionghoa yang ada di Tangerang serta seluruh jajanan kuliner mereka yang sangat khas di pecinan Pasar Lama Tangerang, Banten.

Masyarakat Cina Benteng yang hidup di tepian Sungai Cisadane tersebut pernah mendominasi dalam ekonomi dan budaya di wilayah yang kini disebut Tangerang. Namun, kini, kelompok masyarakat ini tak terlepas dari kemiskinan.

 Zaman berubah, orde baru berkuasa, proses asimilasi sempat menghitamkan kulit mereka.

1. Sejarah Cina Benteng dan kaitannya dengan Benteng Makasar milik VOC

(Kali Cisadane zaman Hindia Belanda) Dok. Universitas Leiden

Secara historiografi, orang Cina Benteng merupakan sebutan untuk etnis Tionghoa yang berada di kawasan Tangerang, khususnya yang berada di pesisir Sungai Cisadane.

Penamaan ini tidak terlepas dari bermukimnya orang-orang Tionghoa di kawasan Benteng (port) Makasar milik VOC (perusahaan dagang milik Belanda) yang berada di kota Tangerang, sebagai basis pertahanan menghadapi kesultanan Banten.

2. Ciri khas Cina Benteng, kulit lebih gelap, tidak sipit, dan berkulit sawo matang

Editorial Team

Tonton lebih seru di