Potret Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten (unsplash.com/ammar_andiko)
Direktur Lalu Lintas Polda Banten, Kombes Pol Leganek Mawardi, mengatakan potensi cuaca buruk sebenarnya telah diprediksi berdasarkan prakiraan BMKG. Oleh karena itu, sejak awal pihaknya menyiapkan langkah antisipasi untuk meminimalkan dampak kepadatan.
“Cuaca ekstrem ini sudah kami antisipasi. Sosialisasi kami lakukan sejak awal, termasuk melalui media sosial dan dibantu rekan-rekan media,” kata Leganek saat dikonfirmasi.
Ia menjelaskan, antrean kendaraan didominasi pengguna jasa penyeberangan kapal eksekutif dan reguler. Situasi serupa juga terjadi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, sehingga berdampak pada kelancaran arus penyeberangan dua arah.
Untuk mengurai kepadatan, polisi menerapkan rekayasa lalu lintas dengan memaksimalkan sejumlah buffer area, seperti di Cikuasa Atas, kawasan Indah Kiat, Tajima, serta Dermaga 7.
“Pola TBB (tiba-tiba berangkat) sempat kita terapkan sekitar tengah hari, tetapi belum optimal. Saat cuaca membaik kita jalankan, saat gelombang kembali tinggi terpaksa kita hentikan. Jadi kondisinya memang naik turun,” katanya.