Dok. Pribadi/Novrika Kusuma Ramadhianti
Menurut Novrika, kisah perjuangannya demi membawa pulang medali perunggu di PON Papua, justru berbanding terbalik dengan apa yang diberikan Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel.
Tidak adanya perhatian Pemkot terhadap atlet, membuat para atlet iri terhadap kota atau kabupaten lain.
Novrika pun sempat menunggu momen bersejarah bagi dirinya dilepas oleh orang nomor satu di Tangsel, yakni wali kota. Namun, momen itu tidak terjadi.
"Enggak sedih sih, lebih ke bertanya-tanya aja kayak 'kok ngga ada dipanggil ya?'. Iri sih (sama Kota atau Kabupaten lain)," kata Novrika.
Akan tetapi, Novrika mewakili atlet Tangsel lainnya percaya Pemerintah bisa lebih perhatian atau bisa lebih baik lagi dalam hal memperhatikan atlet-atlet asal Tangsel.
"Tapi saya tetep percaya Kota Tangsel bisa mengapresiasi lebih atlet-atletnya," tutupnya.