Ilustrasi belajar daring (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Sementara, Kepala Sekolah di SDN Tanjung Ilir, Kecamatan Taktakan Ida Farida menyampaikan kendala lain, yakni siswa tidak mempunyai handphone. Akibatnya, siswa itu tidak bisa mengikuti pembelajaran secara online.
"Dari total 265 siswa, hanya 25 persen saja yang mempunyai HP, selebihnya tidak punya," katanya.
Untuk mengantisipasi efektivitas belajar itu, lanjutnya, pihaknya melakukan metode pembelajaran home visit dengan pembelajaran kelompok terbatas antara 3-5 siswa dalam satu kelompoknya.
"Meskipun home visit, tapi prokes tetap menjadi hal yang prioritas kami utamakan," katanya.
Hal itu dilakukan, mengingat materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa itu harus benar-benar bisa memahami pelajaran.
"Makanya kami kelompokkan, antara yang sudah bisa membaca dan belum. Supaya materi pembelajaran yang disampaikannya bisa maksimal," katanya.