Andra Soni usai mengumumkan UMP 2026 (Dok. Khaerul Anwar)
Selain UMK, Gubernur Banten juga menetapkan Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK) Tahun 2026 untuk sejumlah daerah dan sektor usaha.
Kabupaten Serang menetapkan UMSK Sektor I sebesar Rp5.345.521,19 dan Sektor II sebesar Rp5.290.521,19.
Kota Tangerang Selatan menetapkan UMSK Sektor I sebesar Rp5.297.813,00 dan Sektor II sebesar Rp5.272.842,00.
Kota Cilegon menetapkan UMSK Sektor I sebesar Rp5.606.670,54, Sektor II sebesar Rp5.566.663,21, dan Sektor III sebesar Rp5.499.553,85.
Kota Tangerang menetapkan UMSK Sektor I sebesar Rp5.777.364,08, Sektor II sebesar Rp5.561.387,86, Sektor III sebesar Rp5.480.396,77, Sektor IV sebesar Rp5.453.399,74, serta Sektor V sesuai kesepakatan.
Kabupaten Lebak menetapkan UMSK perdana sebesar Rp3.487.636,85.
Kabupaten Tangerang menetapkan UMSK Sektor I dengan Sub Sektor 1A sebesar Rp5.290.110,00 dan Sub Sektor 1B sebesar Rp5.263.540,00, Sektor II sebesar Rp5.225.909,00, serta Sektor III dengan Sub Sektor 3A sebesar Rp5.242.278,00, dan Sub Sektor 3B berdasarkan kesepakatan bipartit.
Andra menambahkan, penetapan UMK dan UMSK dilakukan melalui proses pembahasan yang transparan dan partisipatif bersama Dewan Pengupahan Provinsi Banten, yang melibatkan unsur pemerintah, serikat pekerja, asosiasi pengusaha, serta akademisi.
"UMK dan UMSK Banten Tahun 2026 mulai berlaku pada 1 Januari 2026," katanya.