Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20251004-WA0021.jpg
Wali Kota Serang Budi Rustandi (Dok. Khaerul Anwar)

Intinya sih...

  • Budi Rustandi memastikan pemotongan tukin ASN sebagai upaya penyesuaian belanja pegawai menyusul pemangkasan DAU sebesar Rp186 miliar.

  • Kunci penyelamatan agar tukin ASN tak dipangkas adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kerja keras OPD di semua sektor.

  • Anggaran terbatas tidak menghentikan pembangunan, Budi tetap menjaga keseimbangan antara pembangunan dan peningkatan pendapatan daerah serta menargetkan PAD Kota Serang bisa naik Rp100 miliar.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times – Wali Kota Serang, Budi Rustandi memastikan pemerintah kota akan melakukan penyesuaian belanja pegawai menyusul pemangkasan Dana Alokasi Umum (DAU) oleh pemerintah pusat sebesar Rp186 miliar. Salah satu upaya yang terpaksa dilakukan adalah pemotongan tunjangan kinerja (tukin) aparatur sipil negara (ASN).

Kebijakan itu mengacu pada Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 tentang Hubungan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (HKPD), yang membatasi porsi belanja pegawai maksimal 30 persen dari total APBD.

“Belanja pegawai tahun 2026 itu harus sesuai aturan, jadi akan dipotong kalau masih melebihi 30 persen,” kata Budi, Rabu (8/10/2025).

1. Ini kunci penyelamatan agar tukin ASN tak dipangkas

ilustrasi ASN (sscasn.bkn.go.id)

Budi menegaskan, satu-satunya cara agar tukin ASN tidak terpangkas adalah dengan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ia meminta seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk bekerja keras mencari potensi pendapatan baru.

“Kuncinya menyelamatkan tunjangan ASN adalah meningkatkan PAD. OPD penghasil harus kerja keras di sektor masing-masing,” katanya.

Ia menyebut, dalam waktu dekat akan mengumpulkan seluruh kepala OPD untuk rapat evaluasi dalam rangka menggenjot PAD. “Saya perintahkan seluruh OPD ikut rapat evaluasi untuk menggenjot PAD di semua sektor,” ujarnya.

2. Anggaran terbatas, pembangunan tetap harus jalan

ilustrasi Anggaran (IDN Times/Aditya Pratama)

Budi mengakui keterbatasan anggaran berdampak pada pengurangan sejumlah kegiatan OPD. Meski demikian, ia menegaskan tetap akan menjaga keseimbangan antara pembangunan dan peningkatan pendapatan daerah. “Saya harus ambil kebijakan seimbang, membangun tapi juga ada cashback-nya untuk peningkatan PAD,” kata Budi.

Meski menghadapi tekanan fiskal, Budi memastikan revitalisasi Alun-Alun Kota Serang tetap menjadi proyek prioritas. Ia menilai kawasan tersebut dapat menjadi motor baru peningkatan PAD, disertai pembangunan infrastruktur jalan yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.

“Alun-alun itu wajib dibangun karena bisa meningkatkan PAD, itu program prioritas saya. Sisanya kita fokus ke pembangunan jalan untuk masyarakat,” katanya.

3. Budi menargetkan PAD Kota Serang bisa naik Rp100 miliar

Ilustrasi anggaran. (IDN Times)

Menurutnya, target PAD Kota Serang tahun depan naik Rp100 miliar, namun akibat pemangkasan DAU sebesar Rp186 miliar, potensi pendapatan justru berkurang sekitar Rp86 miliar.

“PAD-nya naik Rp100 miliar di era saya ini, tapi karena dipotong Rp186 miliar, ya sama saja malah berkurang Rp86 miliar,” ujarnya.

Editorial Team