Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Tangerang, IDN Times - Jantung merupakan salah satu organ penting dalam tubuh manusia, sehingga gangguan sekecil apapun pada jantung tak bisa dianggap remeh. Salah satu gangguan yang wajib kamu waspadai adalah atrial fibrillasi (AF).

AF salah satu contoh gangguan irama jantung yang bila didiamkan ternyata bisa menyebabkan stroke, gagal jantung, hingga kematian. Bahkan penyakit ini bisa menyerang usia muda dan juga olahragawan.

Pimpinan Pusat Layanan Jantung dan Pembuluh Darah. MY Cardia Eka Hospital, dr Muhammad Yaming mengungkap, atrial fibrillasi merupakan gangguan aritmia yang menyita perhatian para pekerja kesehatan.

"Kelainan irama terjadi akibat kekacauan listrik di serambi kiri sehingga darah tidak dapat dipompa dengan lancar ke bilik kiri," ungkap Muhammad Yaming.

1. Bila didiamkan, atrial fibrillasi bisa menyebabkan gagal jantung

Pexels.com/zinkevych

dr Yamin mengatakan , keadaan ini akan memicu pembentukan bekuan darah yang dapat memicu stroke fatal, akibat buruk lain adalah terjadinya gagal jantung adalah penurunan kualitas hidup dan kematian. Pasien dengan irama AF memiliki risiko stroke lima kali lebih tinggi dibanding dengan pasien irama normal.

"Selain bisa beresiko tinggi stroke, AF kalau didiamkan tanpa penanganan juga bisa menimbulkan gagal jantung, karena pompa yang tidak teratur dan juga tidam singkron keselarasan atas dan bawah, sehingga jantung bisa mengalami kelemahan," jelas dr Yamin.

2. Mereka yang berusia 40 tahun ke atas, paling rentan terkena atrial fibrillasi

Freepik.com/freepik

Hal tersebut pun, kata dr Yamin menyebabkan usia lanjut atau diatas 40 tahun menjadi usia paling rentan untuk terkena AF ini. Lalu, faktor risiko terjadinya AF adalah usia lanjut, darah tinggi, kencing manis, kegemukan, merokok, dan malas bergerak atau sedentary life. 

"Sedangkan faktor penyebab lainnya disebabkan penyakit jantung katub, penyakit kalenjar tiroid, dan bahkan pada beberapa keadaan tidak jelas penyebabnya," ungkapnya.

3. Salah satu tanda atrial fibrillasi adalah sesak napas

IDN Times/Maya Aulia Aprilianti

Untuk mengenalinya, Yamin menjelaskan, gejala yang paling sering dirasakan pasien adalah berdebar, sesak napas saat aktivitas, lelah. Selain itu, sekitar 25 persen pasien AF diketahui setelah mengalami stroke. 

"Stroke akibat AF biasanya fatal dengan kecacatan yang berat," ungkap dr Yamin. 

4. Atrial fibrillasi bisa ditangani dengan ablasi kateter

Pexels.com/zinkevych

Lantaran dampaknya yang cukup fatal, pasien AF harus segera ditangani dengan terapi tertentu. Bila masih stadium awal, tidak ada komorbid dan mendapat penanganan cepat, maka pasien cukup sekali terapi lalu menjalani pola hidup dan makan yang sehat, sudah bisa sembuh.

"Penanganan AF dapat dilakukan dengan obat-obatan untuk mencegah stroke, mengendalikan laju irama, atau mengembalikan irama normal. Bila obat-obatan gagal, maka cara lain untuk menangani AF dengan melalui tindakan ablasi kateter yang menggunakan teknologi pemetaan tiga dimensi atau 3D mapping system," tuturnya.

Yamin pun memperkenalkan metode ablasi kateter yang dikerjakan hanya 1 sampai 2 jam saja, yakni dengan menyebarkan energi dingin hingga minus 50 derajat, agar mengisolasi pembuluh darah pada jantung yang menyebabkan AF.

"Saat ini, untuk jenis AF tertentu, dapat dilakukan prosedur ablasi kateter yang lebih singkat dan efektif dengan memakai Cryo Ablation Technology. Tehnik ini memakai energi dingin untuk memutuskan sinyal listrik yang kacau sehingga menjadi normal kembali," ungkapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team