Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Dimyati Serang Gender Rival, Pegiat: Perempuan Jangan Diremehkan

Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Dimyati Natakusumah (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Dimyati Natakusumah (ANTARA FOTO/Galih Pradipta)
Intinya sih...
  • Perempuan layak memimpin Banten tanpa dibatasi gender
  • Kesetaraan gender masih terkendala oleh stigma dan stereotip
  • Tantangan kuat dalam mewujudkan kesetaraan gender di Indonesia
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Tangerang, IDN Times - Calon Wakil Gubernur Banten nomor urut 2, Dimyati Natakusumah melontarkan pernyataan menyerang gender rivalnya Airin Rachmi Diany sebagai seorang perempuan. Pegiat kesetaraan perempuan, Rinawati Prihatiningsih menyayangkan pernyataan Dimyati dalam Debat Perdana Calon Gubernur dan Wakil Gubernur 2024 tersebut. 

"Perempuan tidak seharusnya diremehkan atau dipersempit ruang geraknya hanya karena asumsi-asumsi tentang kemampuan fisik atau mental," ujar Rinawati saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (17/10/2024).

Dalam debat itu, Dimyati melontarkan bahwa perempuan jangan diberi beban berat. "Apalagi jadi gubernur, berat," kata Dimyati pada Rabu malam. Hal itu ditujukan kepada calon gubernur dari pasangan nomor 1, Airin Rachmi Diany. 

1. Rinawati menyebut kepemimpinan bisa dilakukan siapapun yang memiliki komitmen

Dok. Istimewa
Dok. Istimewa

Rinawati mengungkapkan, kepemimpinan sejati terletak pada bagaimana seseorang bisa melayani dan membawa perubahan positif bagi masyarakat. "Dan hal itu bisa dilakukan oleh siapa pun yang memiliki kemampuan dan komitmen, terlepas dari gender," jelasnya.

Co-Chair G20 EMPOWER tersebut juga menyebut, dia melihat perempuan memiliki kapasitas dan kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam memimpin, termasuk sebagai gubernur. Beban dan tanggung jawab kepemimpinan bukan ditentukan oleh gender, melainkan oleh kompetensi, integritas, dan dedikasi seseorang. 

"Banyak perempuan yang telah membuktikan diri mampu memimpin di berbagai sektor, bahkan di posisi yang menuntut tanggung jawab besar," jelasnya.

Perempuan di Indonesia, kata Rinawati, saat ini masih belum mendapatkan kesempatan yang sama dan setara, hal tersebut lantaran masih banyak pola pikir yang menganggap perempuan tidak mampu.

"Yang penting adalah memberikan kesempatan yang setara kepada setiap individu, baik laki-laki maupun perempuan, untuk menunjukkan kemampuan mereka," ungkapnya.

2. Bias gender di dunia politik, khususnya di Banten, masih kuat

Dok. Istimewa
Dok. Istimewa

Serangan berbasis gender di Banten, kerap kali muncul saat adanya perhelatan politik. Hal tersebut, kata Rinawati mencerminkan adanya bias gender yang masih kuat, terutama dalam dunia politik. 

"Hal tersebut menunjukkan masih adanya tantangan yg kuat dalam menerapkan kesetaraan gender di Indonesia, termasuk di Banten," jelasnya.

Meski telah ada kemajuan dari tahun ke tahun, sayangnya pola pikir bahwa perempuan tidak mampu memikul tanggung jawab besar atau posisi kepemimpinan menunjukkan bahwa kesetaraan gender belum sepenuhnya terwujud.

"Kesetaraan gender bukan hanya soal memberikan kesempatan yang sama, tetapi juga soal menghilangkan stigma dan stereotip yang membatasi perempuan," ungkapnya.

3. Pola pikir perempuan lemah akan menciptakan partisipasi perempuan tak didukung

IDN Times
IDN Times

Ketika perempuan terus-menerus diserang dengan narasi semacam ini, lanjut Rinawati, akan menciptakan lingkungan yang kurang mendukung partisipasi perempuan dalam kepemimpinan dan pengambilan keputusan.

Untuk itu, perlu adanya dorongan bersama terkait perubahan pola pikir di masyarakat dan membuktikan bahwa perempuan memiliki potensi yang sama besar untuk memimpin dan berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

"Tantangan ini bukan hanya tanggung jawab perempuan, tetapi juga seluruh masyarakat untuk mengubah persepsi tentang apa artinya menjadi pemimpin yang kompeten, terlepas dari gender," kata dia. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ita Lismawati F Malau
EditorIta Lismawati F Malau
Follow Us