Jakarta, IDN Times - Calon Wakil Gubenur Banten, Dimyati Natakusuma menyebut masyarakat Banten tidak boleh terjebak dengan pemimpin Banten yang bermasalah. Ia menyinggung perihal mantan Gubernur Banten yang pernah terkena kasus hukum.
“Banten periode pertama Gubernur bermasalah. Jangan sampai Banten jatuh ke lubang yang sama,” kata Dimyati pada Debat Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024 di Jakarta, Rabu (16/10/2024).
Menanggapi itu, Calon Wakil Gubernur Banten, Ade Sumardi menyebut, salah satu solusi jangan sampai jatuh ke lubang yang sama adalah meningkatkan transparansi di pemerintah. “Transparansi itu hal yang harus kita lakukan,” kata dia.
Ade pun menekankan, agar segala macam program yang diusung jangan cuma jadi janji. “Jangan sampai hanya selogan. Kalau terbuka, tidak ada lagi orang yang korupsi,” kata dia.
Sementara, Dimyati menyebut, prinsip pembangunan berkeadilan, birokrasi bersih, dan melayani, Banten perlu pendampingan dari aparat penegak hukum (APH).
Selain itu, Dimyati juga menekankan perlunya perhatian serius dari pemerintah dan pemerintah juga wajib memberikan perhatian khusus terkait investasi yang ia sebut ada oknum yang memberika izin investasi namun meminta jatah saham.
Menanggapi itu, Ade menilai, keterbukaan adalah kunci dari persoalan itu. Ia pun menyebut akan melanjutkan pengawalan yang sudah dilakukan APH selama ini.
“Selama ini sudah dilakukan APH. Tinggal bagaimana kita melanjutkannya,” kata dia.