Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Helmi Shemi

Kabupaten Tangerang, IDN Times - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Tangerang meminta Pemerintah bersama dengan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) untuk memantau secara ketat peredaran makanan kedaluwarsa.

Hal tersebut lantaran saat ini masyarakat akan menghadapi Bulan Ramadan 1443 Hijriah. Sekretaris Komisi II DPRD Kabupaten Tangerang, Deden Umar Dani mengungkapkan, pengawasan tersebut untuk memberikan kepastian keamanan masyarakat dari makanan kedaluwarsa.

"Karena banyak laporan jelang bulan Ramadan ini ada pedagang nakal yang menjual makanan kedaluwarsa," kata Deden, Kamis (8/4/2021).

1. Terdapat laporan adanya label kedaluwarsa yang ditutup dengan label palsu

IDN Times/Helmi Shemi

Deden mengungkapkan, pihaknya sempat menerima laporan adanya makanan yang sudah kedaluwarsa beredar di pasaran, di mana label tanggal kedaluwarsa aslinya ditutup dengan label palsu. 

"Sehingga kalau masyarakat tidak teliti maka tidak akan tahu kalau itu makanan kedaluwarsa," kata Dede. 

2. Parsel produk makanan juga wajib diperiksa ketat

Petugas BBPOM dalam sidak di sejumlah toko parsel di Jalan Bulukunyi Makassar, Senin (16/12) / Sahrul Ramadan

Deden menuturkan, adanya kecurangan pedagang juga biasanya marak pada parsel lebaran yang sudah dibungkus sebelum dibeli. Sehingga, masyarakat tak bisa melihat tanggal kedaluwarsa. 

"Jadi biasanya yang di parsel-parsel itu produk yang tanggal kedaluwarsanya sudah dekat atau bahkan sudah habis, ini kan berbahaya," jelasnya. 

3. Minta Pemkab Tangerang buat sistem aduan untuk makanan kedaluwarsa

IDN Times/Helmi Shemi

Deden pun meminta Pemkab Tangerang untuk membuat sebuah sistem di mana masyarakat dapat mengadukan perihal adanya kenakalan pedagang ini. 

"Jadi masyarakat gak bingung mau lapor kemana. Sistemnya harus mudah, apalagi mau Ramadan seperti saat ini itu penting," kata dia. 

Editorial Team