https://www.solopos.com/angka-kemiskinan-terus-turun-klaten-terbaik-ketiga-di-jateng-1039254
Kepala Dinas Kesehatan Kota Serang Muhammad Ikbal mengatakan, kesadaran masyarakat menjadi permasalahan utama masih banyaknya warga BAB di kebun. Warga setempat menyebut praktik tak higienis itu sebagai "modol di kebun atau dolbon".
"Mereka masih memegang perkataan orangtua dulu. Menurut orangtua mereka, 'jangan BAB di dalam rumah'," kata Ikbal.
Kota Serang memiliki enam kecamatan, kecamatan Kasemen menjadi daerah terbanyak BAB di kebun sebanyak 8.216 KK, kecamatan Curug 6.036 KK, kecamatan Serang 5.449 KK, kecamatan Walantaka 5.189 KK, kecamatan Taktakan 4.328 KK dan kecamatan Cipocok 641 KK.
"Penyebabnya tingkat pengetahuan dan kesadaran yang masih rendah. Selain itu tidak ada air bersih dan warga tidak mampu," kata Ikbal saat dikonfirmasi, Rabu (12/2).