Cilegon, IDN Times - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bersama Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Badan Nasional Penanggulangan Bemcana (BNPB) mengeluarkan rilis bersama terkait potensi gelombang tinggi atau tsunami di pesisir Selat Sunda, akibat erupsi Gunung Anak Krakatau.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan bahwa Gunung Anak Krakatau memiliki sejarah memiliki tsunami beberapa kali.
"Untuk mengantisipasi terjadinya tsunami akibat peningkatan aktivitas Gunung Anak Krakatau, BMKG bersama pusat vilkanologi terus memonitor perkembangan Gunung Anak Krakatau dan muka air laut di Selat Sunda," kata Dwikorita, Selasa (26/4/2022).