IDN Times/Maya Aulia Aprilianti
Kepala Desa Cikuya Ade S mengatakan sejak viral 2017 lalu, warga setempat menjadikan bekas tambang pasir tradisional ini sebagai sumber mata pencarian. Mereka memanfaatkan kawasan yang ramai dikunjungi pelancong dengan membuka warung makanan-minuman hingga tempat parkir kendaraan.
"Sejak awal sudah dikelola warga setempat," kata Ade.
Ade mengakui Tebing Koja Solear memang tidak berijin, karena lima pemilik lahan, empat warga setempat dan satu pengembang menolak pengurusan tempat itu diserahkan ke pemerintah.
Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Tangerang Surya Wijaya mengatakan Tebing Koja Solear berpotensi menjadi salah satu kawasan wisata di Kabupaten Tangerang.
"Dengan daya tarik alam, pemandangannya. Dengan kondisi yang seperti ini saja sudah ramai dikunjungi apalagi jika ditata dengan sarana dan prasarana yang memadai," kata Surya.
Untuk itu, kata Surya, Tebing Koja Solear diarahkan dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) agar pengelolaan bisa optimal.
"Dan nantinya bisa disempurnakan sarana serta prasarana penunjangnya," jelasnya.