Sementara itu, Lurah Cipayung, Dini Nurlianti, menyoroti keluhan warga terkait masih berlangsungnya aktivitas pembangunan gedung milik showroom BYD, meski telah disegel oleh Satpol PP Kota Tangerang Selatan. Ia mengaku bahwa banyak laporan langsung dari masyarakat berupa rekaman video yang menunjukkan pekerjaan tetap berlangsung hingga larut malam.
"Warga setiap waktu kirim video ke saya, bahwa banyak pekerjaan yang dilakukan setelah penyegelan ini. Semalam pun pekerjaan masih berlangsung sampai jam 11 malam," katanya.
Menurut Dini, setelah penyegelan pertama, pihak BYD tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan masalah secara terbuka. Bahkan, rencana pertemuan dengan warga yang pernah dijanjikan pun tak pernah terealisasi.
Oleh karena itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Camat Ciputat untuk memfasilitasi pertemuan antara warga dengan pihak BYD sehingga masalah ini cepat mendapat solusi.
"Saya sudah berkoordinasi dengan Pak Camat memutuskan untuk pertemuan ini besok supaya masalah ini bisa segera selesai. Hari ini dijadwalkan di kantor kami. Harapannya pihak BYD hadir langsung, tidak diwakilkan, supaya ada solusi konkret," tegas Dini.
Ia juga menegaskan bahwa warga tidak menuntut hal berlebihan, hanya ingin bertemu dan menyampaikan keluhannya secara langsung.
"Warga itu tidak minta macam-macam. Mereka hanya ingin bertemu dan menjelaskan apa yang terjadi di lapangan, termasuk kebisingan yang masih berlangsung setelah penyegelan," tutupnya.
Sementara, saat IDN Times berupaya menghubungi Luther T Panjaitan selaku Head of PR & Government BYD Indonesia melalui pesan singkat maupun sambungan telepon, tidak mendapatkan jawaban.