Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
foto hanya ilustrasi (ANTARA FOTO/Fauzan/foc)

Kota Tangerang, IDN Times - Di wilayah Tangerang hingga Kabupaten Bogor sedang marak fenomena anak-anak dan remaja berjalan bergerombolan di pinggir jalan. Gak sampai di situ, mereka kemudian nekat menghentikan mobil bak hingga truk besar untuk sekedar nebeng berpindah tempat dari satu kota ke kota lain. 

Selain dapat mengganggu kenyamanan dan keamanan berlalu lintas, perbuatan itu dapat membahayakan diri mereka sendiri.

1. Polisi kerahkan petugas berikan edukasi ke masyarakat

Ilustrasi garis polisi. (IDN Times/Mardya Shakti)

Kasat Lantas Polres Metro Tangerang Kota AKBP Jamal Alam memerintahkan jajaran kanit keamanan dan keselamatan (kamsel) melakukan edukasi terhadap anak-anak tersebut. Sehingga anak-anak tersebut tidak melakukan hal yang membahayakan. 

"Dan setiap anggota patroli di pos-pos lalu lintas untuk menghalau dan imbauan yang sama. Untuk tidak melakukan hal yang membahayakan," kata Jamal, Senin (1/3/2021). 

2. Polisi akan tindak tegas anak yang tertangkap lagi setelah tertangkap

Ilustrasi pengamanan oleh polisi (Dok.IDN Times/istimewa)

Sementara, Kanit Laka Satlantas Polres Metro Tangerang Kota AKP Badruzzaman mengatakan, pada tahap pertama pihaknya akan mengimbau terlebih dahulu. Namun, jika mereka kembali tertangkap melakukan hal serupa, pihaknya akan melakukan tindakan tegas. 

"Setiap polsek-polsek penyangga dalam hal ini seperti di palem semi, kita juga koordinasi agar setiap malam patroli. (Kalau tertangkap) paling diamankan," katanya.

3. Kelakuan anak-anak ini bisa sebabkan kecelakaan

Truk kontra truk yang mengakibatkan belasan luka dan meninggal (Dok.IDN Times/istimewa)

Dia menuturkan, lokasi yang paling banyak dilewati anak-anak tersebut diantaranya Palem Semi, Kebon Nanas, Ciledug dan hingga ke Tangerang Selatan dan Bogor. Badruzzaman mengungkapkan, terjadi kecelakaan, kesalahan belum tentu disebabkan oleh pengemudi kendaraan. Bisa jadi kesalahan disebabkan karena anak tersebut.  

"Kan nanti kita lakukan olah TKP kita, kesalahannya kita lihat saat olah TKP," terangnya.

Editorial Team