Lebak, IDN Times - Keheningan hutan Taman Nasional Gunung Halimun Salak (TNGHS) tak lagi sama. Suara lantang long call Owa Jawa, lengkingan kian jarang terdengar. Primata endemik Jawa ini berada di ujung tanduk, bukan hanya karena rusaknya habitat, tetapi karena trauma mendalam yang mereka alami akibat penculikan anak oleh para pemburu.
Fenomena ini dibenarkan oleh berbagai riset ilmiah dan pengamatan lapangan selama lebih dari dua dekade. Owa Jawa (Hylobates moloch) adalah primata unik yang memegang peran penting dalam keberlanjutan ekologi hutan Halimun Salak.
Namun sifatnya yang monogami dan sangat terikat secara emosional dengan pasangan membuat mereka menjadi spesies yang mudah mengalami stres berkepanjangan ketika anaknya hilang dan itu mempercepat penurunan populasi.
