Tangerang Selatan, IDN Times - Upaya relokasi para pedagang di Pasar Ciputat, Kota Tangerang Selatan, nampaknya belum juga tuntas. Sejumlah pedagang masih berjualan di tepi jalan dan trotoar.
Upaya relokasi ini sudah dilaksanakan sejak Maret 2022. Gedung pasar yang sudah selesai direnovasi masih nampak sepi, kosong dari penjual. "Saya doang di sini sendirian," kata Sandi, pedagang sembako di Blok BK-1D, Senin (20/2/2023).
Sejak direlokasi dari pinggiran Jalan Haji Usman, Sandi jelaskan, hanya mengandalkan dari pelanggan lama. Selama menempati kios ukuran 2X2 meter tidak ada pembeli yang naik ke kios lantai atas.
"Sepi gini. Gak bisa ngarepin pembeli datang belanja," ujar Sandi.
Untuk menutup sepinya pelanggan, akhirnya ia berinisiatif melayani jasa pesan antar ke para pelanggannya. Bahan pangan pesanan diantar sampai ke rumah pelanggan tanpa dikenakan biaya. Setiap hari jasa pesan antar terus dilakoninya demi bisa bertahan. "Akhirnya saya jemput bola," terang Sandi.
Menurutnya, para pedagang yang lain lebih memilih dagang di emperan, meski akhirnya kini harus digusur paksa.
Kondisi kosong-melompong juga terlihat di lantai dua Pasar Ciputat. Hanya di lantai dasar saja masih tampak geliat lapak pedagang sayuran.
Sementara, Umiyah, pedagang ayam potong yang berjualan di jalan mengaku, sebenarnya ia enggan pindah meski ke gedung utama Pasar Ciputat. Alasannya karena di dalam sepi pembeli. Kini lapak ia hanya kesal setelah lapaknya di Jalan Haji Usman digusur paksa.
"Sementara di sini dulu," ujarnya di lokasi pemotongan ayam boiler.
Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) telah selesai merenovasi total Pasar Ciputat pada Maret 2022 lalu.
Setelah renovasi bangunan selesai, Pemkot Tangerang bakal merelokasi pedagang yang banyak berjualan di tempat yang bukan semestinya, hingga kini rencana itu belum selesai terealisasi.