Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas PUPR Provinsi Banten Arlan Marzan mengatakan, banyak tantangan selama mengerjakan pembangunan jembatan Ciberang. Apalagi, kata dia, pelaksanaan pembangunan itu dilakukan di tengah pandemik COVID-19 dengan berbagai kebijakan pembatasan aktivitas masyarakat.
Selain itu, akses menuju lokasi pembangunan yang cukup sulit juga menjadikan proses pembangunan jembatan itu sedikit terhambat, selain ada faktor cuaca yang kerap berubah-ubah.
Secara teknis, kata Arlan, bentang jembatan Ciberang sepanjang 80 meter dengan lebar 7 meter. Jenis konstruksi yang digunakan jembatan dengan menggunakan baja pelengkung, dengan rancangan desain oleh Asosiasi Ikatan Nasional Konsultan Indonesia (Inkindo) Provinsi Banten hasil partisipasi masyarakat yang dilaksanakan oleh Pemprov Banten.
Dibandingkan dengan jembatan yang lama, jembatan ini dibangun membentang sepanjang 80 meter tanpa menggunakan pilar penyangga di tengahnya. Hal itu untuk mengamankan struktur jembatan jika terjadi kembali banjir bandang di sungai Ciberang.
Pemprov Banten selama periode 2017-2022 telah menganggarkan kurang lebih Rp250 miliar untuk pembangunan dan rehabilitasi jalan Cipanas-Warung Banten. "Pada tahun 2022 ini Pemprov Banten juga menganggarkan Rp35 miliar untuk menyelesaikan target kondisi jalan 100 persen," kata dia.