pexels.com/Polina Tankilevitch
Nana menjelaskan, dia selalu membuat tempe dengan bentuk segitiga dijual dengan harga Rp5.000 per 10 biji. Lalu untuk tahu dia membuat dalam bentuk plastikan dan dijual dengan Rp8000--dari sebelumnya Rp7000.
"Kalau tempe tergantung pesanan sama tenaga kita, kalau kita punya patokan jam 9 selesai ya targetnya hanya segitu aja, kalau lebih nanti jadi barang sisa, saya gak mau barangnya nyisa gitu," tuturnya.
Dia berharap kepada pemerintah untuk bisa memproduksi kedelai di negeri sendiri. Dengan demikian, ada keseimbangan harga kedelai dan tidak naik seperti saat ini dari harga Rp7.200 menjadi Rp9.000 per kilogram.
"Harapannya untuk pemerintah sebisa mungkin kedelai produksi sendiri lah dalam negeri, jangan impor-impor. Masa kita kalah sama Thailand," paparnya kesal.