Tangerang Selatan, IDN Times - Calon kepala daerah Tangerang Selatan (Tangsel) Rahayu Saraswati kembali mengunggah sebuah video lama pada Jumat (27/11/2020), setelah penangkapan Edhy Prabowo terkait kasus ekspor benih lobster.
Video lama itu bertanggal 17 Juli 2020 dan isinya adalah keterangan sang ayah, Hashim Sujono Djojohadikusumo terkait perusahaan PT Bima Sakti Mutiara (BSM) yang disebut-sebut menjadi salah satu eksportir benih lobster. Di perusahaan ini, Hashim menjabat sebagai dewan komisaris.
Dalam sebuah video yang diunggah akun Twitter @RahayuSaraswati yang terverifikasi itu, Hashim menyebut bahwa perusahaanya hanya bergerak di bidang budidaya perikanan, bukan perusahaan eksportir.
"Kami budidaya lobster. Kami juga mau budidaya tripang tiga bisnis kepiting kerapu ikan dan macam-macam. Tripang untuk apa? Untuk bisnis obat-obatan luar negeri banyak yang perlu, untuk kosmetik dan makanan sebagainya. Ini bukan hanya lobster untuk budidaya lain-lain juga. Kok selalu seolah-olah izin ekspor," kata Hashim dalam video berdurasi dua menit tiga belas detik itu.
Dalam posting-an itu, akun @RahayuSaraswati juga memberi tautan ke akun Facebook Rahayu Saraswati D. Djojohadikusumo. Dalam postingan di Facebook itu, tertulis juga:
Keterangan Hashim Sujono Djojohadikusumo disampaikan pada tanggal 17 Juli 2020 jauh sebelum Rahayu Saraswati resmi dicalonkan sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan.
Sejak mencalonkan sebagai Wakil Wali Kota Tangerang Selatan, Rahayu Saraswati telah MUNDUR dari semua perusahaan dan urusan bisnis.Informasi lebih lanjut, Perusahaan-perusahaan yang telah melakukan ekspor bibit lobster (benur) TIDAK ADA NAMA PT Bima Sakti Mutiara.