Pertama-tama, kamu perlu tahu kinerja sistem pertahanan tubuh kita ketika ada antigen yang masuk. Antigen adalah zat yang dapat merangsang sistem imunitas tubuh untuk menghasilkan antibodi sebagai bentuk perlawanan.
Jika tubuh kita disamakan dengan sistem pertahanan negara, maka tentara dalam tubuh kita bernama sel darah putih. Ketika serangan musuh semakin hebat, maka makin banyak juga sel darah putih yang dikerahkan.
Tidak semua sel darah putih menjadi tentara yang menyerang. Ada juga yang menjalankan fungsi sebagai mata-mata, demikian dikutip dari situs rs-jih.co.id. Mereka bertugas membuat profil musuh, dalam hal ini profil virus yang akan dilawan. Setelah informasi profil virus terkumpul, akan ada tim khusus yang akan melawan virusnya.
Tim khusus ini yang disebut sebagai antibodi. Untuk melawan virus, antibodi akan menempel pada antigen sehingga kemampuan virus memasuki sel dan memperbanyak diri dapat dicegah.
Nah, antigen yang kali ini dibahas adalah khusus virus corona, termasuk tipe baru yang menyebabkan infeksi COVID-19, yaitu SARS-CoV-2. Ketika terpapar virus corona, tubuh akan memproduksi antibodi untuk melawan, yakni IgM dan IgG.
Tugas alat rapid test adalah mendeteksi keberadaan antibodi IgM dan IgG ini. Jadi, rapid test bukan untuk mendeteksi penyakitnya.