ilustrasi jantung berdetak cepat (flickr.com/Rima Nurmala)
Seseorang yang mengalami tanda-tanda serangan jantung, bisa melakukan beberapa tindakan sebagai pertolongan pertama. Hal tersebut untuk memberikan waktu tambahan agar bisa dibawa ke IGD.
"Pertolongan pertama di rumah sebaiknya selalu tersedia tensimeter, obat aspirin dan langkah pertama kunyah aspirin 1 tablet, lalu bila tekanan darah pasien sistolik di atas 100 mmHg bisa diberikan Isosorbide dinitrate 5 mg di bawah lidah," ungkapnya.
Sementara, jika telah dibawa ke IGD, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan menilai jantung dengan stetoskop. Lalu, dokter juga akan melakukan tes elektrokardiogram (EKG) untuk melihat kerusakan jantung apabila terjadi perubahan kelistrikan jantung.
Jika diperlukan tes lanjutan, dokter kemungkinan akan melakukan tes darah (enzim jantung) untuk melihat kerusakan jantung dan memastikan serangan jantung atau jika sudah dicurigai ada sumbatan, maka angiografi koroner dengan cara memasukkan cairan ke pembuluh darah menggunakan x-ray untuk melihat proses aliran darah ke jantung, dilakukan jika kondisi pasien stabil.
"CT-scan jantung dan MRI jantung untuk mengetahui tingkat kerusakan jantung, uji radionuklir untuk mengukur aliran darah menuju otot jantung, Ekokardiografi (USG jantung) baik dengan atau tanpa stress test untuk melihat lokasi kerusakan jantung, rontgen dada untuk melihat kondisi jantung ada pembesaran atau ada cairan pada paru-paru, hingga treadmill test untuk mengukur respons kerja jantung dan pembuluh darah ketika beraktivitas bisa dilakukan dokter untuk memastikan diagnosa," tuturnya.