Jimmy Tandradynata, Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital BSD (IDN Times/Maya Aulia Aprilianti)
Selain itu, penebalan kulit atau kapalan juga wajib diwaspadai. Pasalnya, kapalan merupakan salah satu dampak yang timbul akibat gesekan berulang. Masalahnya, kapalan bisa menyebabkan tekanan pada jaringan di dalam organ yang pada awalnya tidak bisa dirasakan. Maka itu, Jimmy menuturkan, kapalan harus ditangani dengan cara dikikis agar tidak ada lagi tekanan.
"Penyandang diabetes biasanya juga ada penurunan sensitivitas di kaki karena kerusakan saraf sehingga luka-luka tidak terasa sakit makanya perlu diwaspadai luka-luka tersembunyi," jelasnya.
Jimmy mengungkapkan, perburukan luka pada penderita diabetes lantaran adanya penyakit vaskular perifer (kerusakan pembuluh darah), di mana aliran darah ke kaki berkurang, sehingga oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan untuk menyembuhkan luka tidak tercukupi.
"Ini yang sering menyebabkan penderita diabetes yang memiliki luka di kaki, pada akhirnya harus diamputasi karena sudah sangat parah dan penyebaran jaringan mati sudah terlalu cepat," katanya.
Jimmy pun berharap, masyarakat Indonesia bisa lebih waspada dengan penyakit diabetes ini, terutama jika memiliki keluarga yang telah menderita diabetes. Salah satu caranya yakni dengan skrining darah rutin, mulai kandungan gula darah, kolesterol, dan sebagainya.
"4 dari 10 orang diabetes tidak mengetahui dia mengidap diabetes, Indonesia negara ke 5 penyandang diabetes terbanyak di dunia. Ditambah lagi diperkirakan 70 persen ke atas pasien belum terdiagnosis," pungkasnya.