Hikayat Kejayaan Kopi Lebak, Bisakah Terulang?

Lebak, IDN Times - Jika kamu mengunjungi Museum Multatuli, kamu akan menemukan kepingan-kepingan cerita tentang masa kejayaan daerah Lebak. Salah satunya, Lebak sebagai sentra kopi di Nusantara.
Museum di sekitar alun-alun Rangkasbitung ini bukan hanya menyimpan arsip sejarah kopi di Indonesia, akan tetapi juga menyimpan alat penggilingan kopi tradisional pada masa Kolonial Belanda.
Seperti apa? Simak nih ulasannya.
1. Awal mula hikayat kejayaan kopi asal Lebak
Kisah Lebak dan kopi ini bermula ketika Kongsi Dagang Belanda Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC pada abad ke-17 terlibat perdagangan kopi di Teluk Persia dan Laut Merah. Bibit kopi pertama dibawa VOC dari Malabar, India Selatan ke Jawa pada akhir abad 17 dan mulai dibudidayakan sejak awal abad 18, demikian dikutip dari laman Antara.
Komoditas tersebut selanjutnya dikembangkan ke berbagai daerah keresidenan di Indonesia. Keresidenan itu ialah Banten, Priangan, Surabaya, Kerawang, Cirebon, Tegal, Pekalongan, Semarang, Jepara, Rembang, Pasuruan, Besuki, Pacitan, Kedu, Bagelen, Banyumas, Madiun, dan Kediri.