Serba-Serbi Informasi tentang Sejarah Banten

Dulunya, Banten dikenal dengan nama Bantam

Serang, IDN Times - Sejarah Banten menjadi hal penting yang perlu diketahui oleh masyarakat Banten dan juga masyarakat dari lainnya.  Banten merupakan salah satu provinsi yang berada di Pulau Jawa, tepatnya di bagian paling barat Pulau Jawa.

Provinsi Banten pernah menjadi bagian dari Provinsi Jawa Barat, namun akhirnya berhasil berdiri sendiri setelah pemekaran pada tahun 2000.

Suku asli di Provinsi Banten ada 2 jenis, yakni Suku Banten (Banten Utara), dan Suku Sunda (Banten Selatan). Provinsi ini diresmikan pada 4 Oktober 2000 dengan penduduk yang umumnya berbahasa Sunda Banten, Jawa Serang, dan Indonesia.

Baca Juga: Sengkarut Penyaluran Bantuan Operasional Madrasah di Banten 

1. Sejarah Banten dan Kerajaan Sunda

Serba-Serbi Informasi tentang Sejarah BantenIlustrasi Kerajaan Tarumanegara (Wikipedia/Gunawan Kartapranata

Dulunya, Banten dikenal dengan nama Bantam yang merupakan sebuah daerah dengan kota pelabuhan yang sangat ramai. Pada abad ke-5, wilayah ini merupakan bagian dari Kerajaan Tarumanagara.

Salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Tarumanagara adalah Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, yang ditemukan di Kampung Lebak di tepi Ci Danghiyang, Kecamatan Munjul, Pandeglang. 

Saat Kerajaan Tarumanegara runtuh, Banten kemudian menjadi wilayah kekuasaan Kerajaan Sunda. Supaya bangsa Portugis yang datang tidak menguasai Tanah Jawa, maka aliansi Kesultanan Demak dan Cirebon melakukan penyerangan.

Banten kemudian dijadikan sebagai kesultanan oleh Maulana Hasanuddin dan kemudian mencapai kejayaannya pada masa kepemimpinan Sultan Ageng Tirtayasa (1651-1682). Namun karena adanya perang saudara dalam kerajaan, maka Kesultanan Banten jatuh ke tangan VOC.

Setelah diserang Belanda, Banten kemudian dijadikan sebagai keresidenan oleh Pemerintah Hindia Belanda, dan kemudian masuk ke Provinsi Jawa Barat. Setelah kemerdekaan, Banten berpisah dari Jawa Barat setelah DPR mengesahkan UU No. 23 tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Banten.

Baca Juga: Destinasi Wisata Pandeglang Buka, Irna: Prokes Ketat!

2. Banten menjadi penyangga Jakarta

Serba-Serbi Informasi tentang Sejarah BantenMonumen Nasional (IDN Times/Besse Fadhilah)

Banten memiliki wilayah seluas 9.160,70 km2 yang mencakup 4 kota dan kabupaten, 154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1.273 desa. Banten merupakan jalur penghubung antara Jawa dan Sumatera dan menjadi wilayah penyangga Jakarta.

Wilayah utara Banten berbatasan dengan Laut Jawa, sedangkan daerah timur berbatasan dengan DKI Jakarta dan Jawa Barat. Daerah selatan Banten berbatasan dengan Samudera Indonesia dan wilayah baratnya berbatasan dengan Selat Sunda.

3. Berbagai budaya di tengah masyarakat Banten

Serba-Serbi Informasi tentang Sejarah BantenDebus di Banten (www.indonesia.travel)

Kekhasan budaya yang dimiliki oleh masyarakat Banten adalah Seni Bela Diri Pencak Silat, Debus, Tari Saman, Dog-Dog, dan Umbruk.

Masih ada kebudayaan khas Banten lainnya, seperti Tari Topeng, Rudad, Palingtung, Tari Cokek, dan Lonjor. Banten juga memiliki peninggalan leluhur, berupa Masjid Agung Banten Lama, dan Makam Keramat Panjang.

Bahasa yang digunakan pada daerah Banten umumnya cukup beragam, ada Bahasa Sunda Banten, Jawa Serang, Bahasa Betawi, dan Indonesia. Jenis senjata tradisional Banten adalah golok, dan rumah adatnya rumah panggung yang terbuat dari pelupuh dan gedek.

 

4. Sejumlah kampus yang ada di Banten, apa saja sih?

Serba-Serbi Informasi tentang Sejarah BantenInstagram/unturtakuta

Banten memiiki banyak perguruan tinggi, baik perguruan tinggi negeri, kedinasan, maupun swasta yang berkualitas. Beberapa perguruan tinggi negeri Banten adalah Universitas Sultan Ageng Tirtayasa dan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Kemudian untuk perguruan tinggi kedinasan Banten ada Politeknik Keuangan Negara STAN, dan Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug. Selanjutnya, beberapa perguruan tinggi swasta Banten adalah Universitas Gunadarma, Universitas Pelita Harapan, Institute Ilmu Al Qur’an, dan Universitas Muhammadiyah Tangerang.

5. Para pemimpin Banten

Serba-Serbi Informasi tentang Sejarah BantenGubernur Banten, Wahidin Halim, saat meninjau pembelajaran tatap muka (PTM) di SMAN 1 Kota Serang dan SMKN 1 Kota Serang, Senin (6/9/2021). (Dok. Humas Pemprov Banten)

Pemerintahan Provinsi Banten berada di bawah kepemimpinan seorang gubernur dan wakil gubernur. Sejak awal didirikan hingga sekarang, Banten telah memiliki 4 gubernur dan wakil gubernur, dengan djoko munandar sebagai pemimpin pertama.

Saat memimpin Provinsi Banten, Djoko Munandar didampingi oleh wakilnya yang bernama Ratu Atut Chosiyah. Setelah itu, Ratu kemudian menjadi Gubernur Banten dua periode. Di periode bersama, dia berpasangan dengan Mohammad Masduki. 

Di periode kedua, dia berpasangan dengan Rano Karno. Di periode inilah, Ratu kemudian tersandung kasus korupsi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Rano Karno pun memegang tampuk kepemimpinan. 

Saat ini, Banten dipimpin oleh gubernur bernama Wahidin Halim dan didamping oleh wakilnya, Andika Hazrumy.

Baca Juga: Dear Travelers, Wisata Ujung Kulon Kembali Dibuka Nih! 

6. Sejumlah tempat wisata di Banten

Serba-Serbi Informasi tentang Sejarah BantenBanteng di Taman Nasional Ujung Kulon (commons.wikimedia.org)

Banten dikenal memiliki banyak tempat wisata menarik dan terkenal yang recommended untuk dikunjungi, seperti Taman Nasional Ujung Kulon. Kemudian ada juga Masjid Agung Banten, Gunung Krakatau, Pulau Burung, Rawadano, Tanjung Lesung, dan Desa Wisata Suku Baduy.

Itulah informasi tentang Sejarah Banten dan beberapa hal lainnya yang berkaitan dengan Provinsi Banten. Semoga informasi ini bisa menambah pengetahuan anda tentang Provinsi Banten.

Baca Juga: KLHK Umumkan Kehadiran 2 Bayi Badak Jawa di Ujung Kulon

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya