Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Gubernur Banten, Andra Soni mengambil rapor anak di sebuah SMP swasta di Tangsel
Gubernur Banten, Andra Soni mengambil rapor anak di sebuah SMP swasta di Tangsel (Dok/Pemprov Banten)

Intinya sih...

  • Pemprov Banten terbitkan surat edaran untuk mendorong kebijakan Gemar

  • Gemar harus menjadi gerakan aktif, bukan hanya seremonial

  • ASN didorong menyosialisasikan gerakan ini kepada keluarga dan masyarakat

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Serang, IDN Times - Gubernur Banten Andra Soni terlibat langsung dalam pelaksanaan perdana Gerakan Ayah Mengambil Rapor (Gemar). DIa mengambil rapor anaknya yang duduk di kelas VIII pada sebuah SMP swasta di Tangerang Selatan pada Jumat (19/12/2025).

“Pelaksanaan gerakan ayah mengambil rapor anak ke sekolah di Provinsi Banten dimulai pada Desember 2025 dengan menyesuaikan jadwal pengambilan rapor di masing-masing sekolah,” kata Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Deden Apriandhi, seperti dikutip dari ANTARA.

1. Ikut mendorong kebijakan Gemar, Pemprov Banten terbitkan surat edaran

ilustrasi surat edaran dari pemerintah (Foto: Freepik)

Deden menambahkan, Pemerintah Provinsi Banten mendorong para ayah untuk mengambil rapor anak ke sekolah sebagai langkah memperkuat keterlibatan mereka dalam pendidikan dan pengasuhan sejak usia dini.

Kebijakan itu tertuang dalam Surat Edaran (SE) Nomor 66 Tahun 2025, dan menjadi tindak lanjut atas Surat Edaran Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Nomor 14 Tahun 2025 Tentang Gerakan Ayah Mengambil Rapor (Gemar).

2. Pemprov Banten berharap, Gemar jangan hanya menjadi gerakan seremonial saja

Gerakan Ayah Mengambil Rapor atau Gemar (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Deden menegaskan kehadiran ayah dalam setiap fase tumbuh kembang anak, sangat penting. “Ketika sosok ayah tidak hadir, itu secara psikologi akan berbeda dengan putra-putri yang hadir dengan sosok ayah. Maka kehadiran ayah ini harus benar-benar dirasakan oleh anak-anaknya,” tuturnya.

Ia menambahkan, gerakan ini bukan sekadar seremonial atau momentum sesaat, melainkan bagian dari perubahan budaya pengasuhan. “Tak hanya saat mengambil rapor, sosok ayah harus terus membersamai tumbuh kembang anak-anak,” ujarnya.

3. ASN didorong menyosialisasikan gerakan ini kepada keluarga, kerabat, serta masyarakat.

Gerakan Ayah Mengambil Rapor atau Gemar (ANTARA FOTO/Arif Firmansyah)

Gerakan ayah mengambil rapor anak ke sekolah diluncurkan sebagai upaya mengubah pola pengasuhan yang selama ini lebih terpusat pada ibu agar menjadi lebih setara dan kolaboratif. Pemprov berharap, peningkatan kehadiran ayah dalam kegiatan sekolah anak dapat memperkuat relasi emosional dan komunikasi antara anak dan orang tua.

Pemprov Banten juga mengimbau aparatur sipil negara, khususnya yang memiliki anak usia PAUD hingga pendidikan menengah, untuk mengambil langsung rapor anaknya di sekolah. ASN juga didorong menyosialisasikan gerakan ini kepada keluarga, kerabat, serta masyarakat sekitar agar partisipasi publik semakin luas.

Pemprov menilai keterlibatan ayah dalam pendidikan anak merupakan bagian penting dari strategi pembangunan keluarga berkualitas, sekaligus peningkatan kualitas sumber daya manusia sejak dini. Upaya itu pun diharapkan berdampak pada penguatan karakter, kedekatan emosional, dan pencapaian belajar anak di masa depan.

Editorial Team