Tangerang, IDN Times - Mengonsumsi makanan cepat saji menjadi salah satu gaya hidup yang terjadi di masyarakat Indonesia. Hal tersebut lantaran memudahkan masyarakat di era sibuk saat ini untuk makan.
Namun sayangnya, banyak makanan cepat saji yang tergolong junk food atau makanan rendah nutrisi sehingga dapat berisiko menimbulkan gangguan kesehatan, seperti kolesterol yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi atau hipertensi.
Gangguan kesehatan ini dianggap sepele oleh kaum milenial ataupun gen z, walaupun jarang terjadi pada kaum muda, namun hipertensi dapat menyerang kaum milenial atupun gen z akibat pola hidup serta konsumsi makanan yang tidak sehat.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Eka Hospital, Hady mengatakan, hipertensi merupakan kondisi tekanan darah pada tubuh melebihi batas normal. Kondisi normal tekanan darah dalam tubuh orang dewasa adalah kurang dari 140/90 mmHg.
"Angka ini adalah nilai sistolik (saat jantung berkontraksi) kemudian 90 adalah diastolik (saat jantung berelaksasi)," Hady dalam keterangan yang diterima Senin (22/5/2023).
Sesuai level kategorinya, kata dia, hipertensi dibagi menjadi:
- Normal: kurang dari 120/80
- Pre-Hipertensi: 120-139/80-89. Orang dengan kondisi ini harus diet dan ubah gaya hidup, lakukan evaluasi bersama dokter spesialis selama 3- 6 bulan
- Hipertensi Stage 1: 140-159 / 90-99. Orang dengan kondisi ini harus diet, terapi dengan 1 obat, kecuali jika ada risiko PKV (Penyakit Kardiovaskular) dan Diabetes Melitus
- Hipertensi Stage 2: lebih dari 160/100. Orang dengan kondisi ini harus diet dan terapi dengan 2 obat.
Lalu, bagaimana agar mencegah hipertensi?