Dinkes: Ada Posko Kesehatan Mobile untuk Korban Banjir di Periuk

Ada 8 posko kesehatan untuk korban banjir di Tangerang

Tangerang, IDN Times - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang menyiagakan posko kesehatan bergerak (mobile) dalam melayani korban banjir di wilayah Kecamatan Periuk. Sejauh ini, sudah ada delapan posko kesehatan yang bisa melayani korban banjir Tangerang. 

"Untuk di wilayah Periuk Jaya, disediakan satu posko mobile yang siap bergerak melayani kesehatan masyarakat," kata Kepala Dinkes Kota Tangerang Liza Puspadewi yang dikutip dari Antara, Kamis (6/2). 

Menurut Liza, posko itu akan bergerak sesuai dengan titik banjir. Jika di titik awal surut posko tersebut akan pindah ke titik yang masih banjir dan membutuhkan.

Baca Juga: Pengungsi Banjir di Tangerang Mulai Terserang Penyakit

1. Dinkes siapkan 8 posko kesehatan untuk melayani korban banjir di Kota Tangerang

Dinkes: Ada Posko Kesehatan Mobile untuk Korban Banjir di PeriukKorban banjir di Perum Periuk Jaya Permai, Tangerang (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Liza menjelaskan, Dinkes juga menyiagakan delapan posko kesehatan yang disebar di sejumlah titik, yakni Posko Taman Elang RW16, Posko Periuk Damai RW 08, Masjid Al Jihad, Posko Kecamatan Periuk, Puskesmas Gembor, Masjid Mujahidin RW08 Total Persada Kelurahan Gembor, RW21 Garden City Kelurahan Gebang Raya, RW13 Perumahan Villa Tangerang Indah Gebang Raya, dan Posko Kesehatan di Pasir Jaya RW. 2.

Selain itu, juga ditambah posko bantuan yaitu di Posko Kesehatan Kelurahan Gebang Raya, Kecamatan Periuk dan Posko Bantuan Periuk Damai RW08 Masjid Al Jihad.

Ia menjelaskan masing-masing posko dilengkapi lima petugas kesehatan yang disiapkan untuk melayani masyarakat.  "Masing-masing posko kesehatan bisa menangani sebanyak 30 hingga 50 orang pasien," katanya.

2. Sejumlah penyakit mulai menyerang korban banjir, paling banyak sakit kulit

Dinkes: Ada Posko Kesehatan Mobile untuk Korban Banjir di PeriukIDN Times/Muhamad Iqbal

Dalam pemeriksaan sejauh ini, ada beberapa penyakit yang menyerang para korban pengungsi. Menurut data yang dihimpun dari Posko Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Tangerang, penyakit terbanyak akibat banjir Februari 2020, antara lain dermatitis atau eksim kulit (73), infeksi saluran pernapasan (62), chepalgia atau sakit kepala (53), mialgia (24), gastritis atau radang lambung (10), dan diare (1).

Liza berharap, korban banjir tetap bisa menjaga kesehatan di tengah keterbatasan pascabanjir. Beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu dengan sering mencuci tangan sebelum dan sesudah beraktivitas, menjaga pola makan dan pola tidur, hingga memastikan lingkungan tetap dalam keadaan bersih.

“Terus waspada, istirahat cukup dan jaga asupan makan agar kondisi fit sehingga penyakit tidak mudah menyerang tubuh kita,” kata  Liza.

3. Sampah-sampah sisa banjir mulai dibersihkan dari pemukiman

Dinkes: Ada Posko Kesehatan Mobile untuk Korban Banjir di PeriukBanjir di Tangerang (IDN Times/Teatrika Handiko Putri)

Selain itu, petugas juga membantu membersihkan sampah di lingkungan permukiman setelah banjir surut di sebagian wilayah Kecamatan Periuk.

Kepala Bidang Kebersihan Kota Tangerang Buceu Garitna mengatakan, sebanyak 25 petugas dan 20 bentor pengangkut sampah sudah dikerahkan untuk mendukung pembersihan lingkungan perumahan yang terdampak banjir.

Beberapa perumahan yang terdampak parah saat banjir awal Februari lalu, Perumahan Total Persada dan Garden City, pun menjadi fokus pengangkutan sampah. 

"Jadi, petugas menyisir setiap kompleks untuk mengangkut sampah yang berada di saluran air maupun rumah warga," kata Buceu.

Petugas kebersihan, ia melanjutkan, juga sudah membersihkan lumpur sisa banjir di Gebang Raya. "Kalau ada warga yang membutuhkan petugas dalam pengangkutan sampah, bisa disampaikan kepada kami atau layanan 112," katanya.

Baca Juga: Ratusan Korban Banjir di Tangerang Enggan Dievakuasi

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya