Kisah Masyarakat Pedalaman Lebak yang Gak Pernah Kelaparan

Rahasia mereka adalah leuit. Apa itu? 

Lebak, IDN Times - Meski tinggal di pedalaman Lebak, beberapa kelompok masyarakat kasepuhan adat (kaolotan) belum pernah dilanda kelaparan. "Kerawanan pangan," jauh dari kehidupan mereka yang sederhana. 

Rahasia mereka adalah leuit. "Semua warga Kesepuhan adat di sini memiliki 'leuit' sebagai persediaan pangan keluarga mereka," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lebak Abdul Rohim, seperti dikutip dari Antara, Jumat (10/9/2021). 

Salah satu masyarakat adat yang masih kuat melestarikan leuit adalah Baduy. "Kami belum pernah mendengar masyarakat Baduy mengalami krisis pangan," kata Abdul. 

Baca Juga: Usai Dipakai Jokowi, Baju Kampret Khas Baduy Laris Manis

1. Apa sih leuit itu?

Kisah Masyarakat Pedalaman Lebak yang Gak Pernah KelaparanIDN Times/Muhamad Iqbal

Leuit sebetulnya merupakan lumbung padi. Masyarakat pedalaman mendirikan bangunan dari bahan sederhana dan kemudian digunakan sebagai tempat penyimpanan padi ketika panen tiba. 

Salah satu masyarakat adat yang masih menggunakan leuit adalah Baduy. Santa (45), salah satu warga Baduy menyebut, persediaan pangan yang disimpan di leuit melimpah, bahkan ada gabah hasil panen tahun 2006.

 "Kami saat ini persediaan pangan keluarga cukup, mengingat stok gabah yang ada di Leuit sekitar empat ton," katanya.

2. Leuit menjadi lumbung pangan sejumlah kasepuhan

Kisah Masyarakat Pedalaman Lebak yang Gak Pernah KelaparanIDN Times/ M.Iqbal

Masyarakat Kasepuhan di Kabupaten Lebak jumlahnya cukup banyak. Selain Baduy, ada  Kasepuhan Citorek, Kasepuhan Bayah, Kasepuhan Guradog, Kasepuhan Ciptagelar, Kasepuhan Cisungsang, dan Kasepuhan Cisitu.

Mereka semua masih memegang teguh penggunaan leuit dalam keseharian mereka sebagai petani. 

Setiap musim panen, masyarakat adat ini menyimpan gabah di leuit yang dibangun di belakang rumah. Mereka tidak pernah menjual padi mereka karena ada larangan adat. 

3. Di tengah masyarakat kasepuhan, diperkirakan ada 30 ribu leuit loh

Kisah Masyarakat Pedalaman Lebak yang Gak Pernah KelaparanIDN Times/M.Iqbal

Saat ini, diperkirakan ada 30 ribu leuit yang berdiri di tengah pemukiman masyarakat kasepuhan di Kabupaten Lebak. Rata-rata, per leuit menyimpan lima ton gabah. 

Jika diakumulasikan, menurut Abdul Rohim, stok pangan masyarakat kasepuhan sekitar 150 ribu ton. Karena itu, masyarakat Kabupaten Lebak tidak mengalami kerawanan pangan maupun kelaparan di tengah pandemik.

Kehadiran leuit itu jika kebutuhan konsumsi pangan keluarga mereka menipis maupun habis maka mengambil padi gabah yang ada di rumah pangan.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengungkap,  masyarakat Kaolotan Baduy tercatat memiliki 4 ribu leuit dan belum pernah terjadi kehabisan gabah dari hasil panen padi huma.

Karena itu, masyarakat Baduy mempunyai ketahanan pangan yang kuat, bahkan hingga kini, di tengah pandemik COVID-19. 

Baca Juga: 7 Potret Orang Baduy Bikin e-KTP, Petugas Datangi Pemukiman Mereka

4. Pemerintah berharap, masyarakat kasepuhan terus melestarikan leuit

Kisah Masyarakat Pedalaman Lebak yang Gak Pernah KelaparanWarga Baduy (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Abdul Rohim mengatakan, pemerintah Kabupaten Lebak mengapresiasi masyarakat kesepuhan adat yang masih melestarikan leuit atau rumah lumbung pangan yang dijadikan tempat penyimpanan gabah dari hasil panen.

Masyarakat Kasepuhan, imbuhnya, patut dijadikan percontohan dalam upaya memenuhi ketersediaan pangan keluarga. Masyarakat pedalaman ini, belum pernah mengalami kerawanan pangan maupun kelaparan, sekalipun dilanda hama penyakit tanaman.

"Kami minta leuit itu tetap dilestarikan dan jangan sampai hilang di masyarakat kaolotan," katanya.

Baca Juga: Cara Orang Baduy Tangkal dan Obati COVID-19

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya