Nakes Tangerang Jadi Kader Terbaik Penanganan TBC Nasional

Warga kudu makin sadar TBC dan penanganannya ya~

Tangerang, IDN Times  - Indonesia belum selesai memerangi penyakit tuberkulosis (Tb/TBC). Di tengah perjuangan Indonesia melawan penyakit serius ini, Kementerian Kesehatan RI memberikan penghargaan bagi mereka yang berperang melawan TBC. 

Salah satu yang mendapat penghargaan adalah Novi Fitri Dewi (37) kader TBC, Puskesmas Tanah Tinggi, Kota Tangerang. Dia didaulat sebagai kader kesehatan terbaik dalam upaya penanggulangan tuberkulosis atau TBC tingkat Nasional loh.

1. Novi: dari ibu rumah tangga lulusan SMA, bisa berprestasi

Nakes Tangerang Jadi Kader Terbaik Penanganan TBC Nasionaleurekalert.org

Dikutip dari Antara, Kamis (21/10/2021), Novi mengaku tak menyangka mendapat penghargaan sebagai Kader TBC terbaik Indonesia.

"Saya sangat berterima kasih kepada wali kota, Dinas Kesehatan dan Puskesmas Tanah Tinggi yang sudah mengubah hidup saya, dari hanya ibu rumah tangga lulusan SMA bisa berprestasi di tingkat Nasional," kata Novi. 

Penyerahan penghargaan diberikan oleh Wakil Menteri Kesehatan (Menkes) Dante Saksono Harbuwono pada penyelenggaraan TB Summit, dalam rangka memperingati Hari TBC Sedunia, di Bali, Rabu (20/11/2021).

2. Yuk, sama-sama menghapus Tb dari Bumi Pertiwi

Nakes Tangerang Jadi Kader Terbaik Penanganan TBC NasionalGerakan melawan TBC (Antara)

Novi menjadi kader TBC sejak 2017. Bagi dia, melihat para pasien rutin minum obat dan dinyatakan sembuh oleh dokter, sudah cukup membanggakan, membahagiakan dan sudah menjadi pencapaian yang tak ternilai. 

Ia berharap melalui prestasi ini dapat menginspirasi kader-kader lain di Kota Tangerang. "Pastinya, aku mau meningkatkan lagi skrining dan investigasi. Ayo sama-sama mengeliminasi TB yang ada di Kota Tangerang. Sama-sama jadi pejuang TB," ujarnya.

3. Novi menjalankan program Rujak Petis. Apa itu?

Nakes Tangerang Jadi Kader Terbaik Penanganan TBC NasionalPasien TBC (Wikimedia.org/CDC)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Tangerang dr Dini Anggraeni mengaku bangga terhadap capaian salah satu kadernya. Ia menjelaskan Novi menjalankan program Rumah Jaminan Keluarga untuk Pelayanan TBC dan Informasi Sehat (Rujak Petis) di Puskesmas Tanah Tinggi.

Novi juga pionir dalam menjalankan program Dinas Kesehatan dalam pelaksanaan investigasi kontak tanpa tatap muka melalui ASMARA TBC atau Aplikasi Skrining Mandiri TBC berbasis Masyarakat. 

"Pastinya, Kota Tangerang bangga dengan Novi dan bangga dengan seluruh kader kesehatan di Kota Tangerang," kata Dini.

4. Indonesia masih menjadi negara dengan beban kasus TBC tertinggi di dunia

Nakes Tangerang Jadi Kader Terbaik Penanganan TBC NasionalIlustrasi TBC (www.myupchar.com via Wikimedia.org)

Indonesia merupakan salah satu negara dengan beban TBC tertinggi di dunia. World Health Organization (WHO) Global TB Report tahun 2020 mencatat, jumlah orang Indonesia yang sakit karena TBC mencapai 845 ribu dengan angka kematian sebanyak 98 ribu. Ini setara dengan 11 kematian/jam. 

Dari jumlah kasus tersebut, baru 67 persen yang ditemukan dan diobati, sehingga terdapat sebanyak 283 ribu pasien TBC yang belum diobati dan berisiko menjadi sumber penularan bagi orang di sekitarnya.

Upaya penanggulangan TBC di Indonesia dapat dikatakan menemui banyak tantangan, diantaranya dengan munculnya pandemi COVID-19 sehingga fokus program kesehatan dialihkan untuk penanggulangan pandemi. Kondisi ini menyebabkan mereka rentan tertular TBC,  ini tentunya berisiko meningkatkan jumlah kasus serta sumber penularan TBC.

Sementara di dunia--masih berdasarkan data WHO Global TB Report tahun 2020-- sekitar 10 juta orang di dunia menderita tuberkulosis dengan angka kematian 1,2 juta orang per tahun. 

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya