Para Siswa Korban Banjir di Lebak Butuh Perlengkapan Sekolah

Serba terbatas, siswa sekolah hanya membawa buku tulis

Lebak, IDN Times - Sejumlah siswa yang turut menjadi korban banjir bandang dan longsor di Lebak, Banten membutuhkan seragam, buku, tas, kaus kaki dan sepatu untuk bersekolah. Semua peralatan sekolah yang mereka miliki, hilang saat diterjang banjir.

Alamat, salah satu pengelola pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Mathalul Anwar di Kampung Seupang Kecamatan Sajira Kabupaten Lebak berharap, ada relawan atau dermawan yang bisa menyalurkan bantuan berupa peralatan sekolah.

Baca Juga: [FOTO] Kesaksian Pekerja Pengolahan Hasil Tambang Emas Ilegal di Lebak

1. Sejumlah siswa masih belajar di tenda darurat

Para Siswa Korban Banjir di Lebak Butuh Perlengkapan SekolahIDN Times/khaerul anwar

Alamat menambahkan bahwa anak-anak MI Mathlaul Anwar tetap melaksanakan proses kegiatan belajar mengajar, tapi masih di tenda darurat.

Meski kekurangan perlengkapan sekolah, namun anak-anak penuh semangat belajar tanpa meja dan kursi, bahkan anak-anak itu belajar tanpa alas kaki.

"Kami berharap bantuan perlengkapan sekolah itu terpenuhi," kata Alamat, seperti dikutip dari Antara, Kamis (6/2).

Salah satu bantuan yang mengalir untuk korban banjir itu datang dari Muslimat Nahdlatul Ulama (NU). Ketua Muslimat NU Provinsi Banten Saodah menyalurkan bantuan buku tulis untuk siswa MI Mathlaul Anwar di Kampung Seupang Kecamatan Sajira.

"Kami berharap melalui bantuan buku tulis itu dapat belajar dengan baik," katanya.

2. Karena serba terbatas, siswa tidak wajib mengenakan seragam sekolah

Para Siswa Korban Banjir di Lebak Butuh Perlengkapan Sekolah(Banjir bandang Lebak) IDN Times/khaerul anwar

Salah satu guru di MI Mathlaul Anwar, Anita, mengungkap bahwa jumlah siswa yang mengikuti proses KBM sebanyak 49 siswa mulai Kelas I sampai Kelas VI. Dalam kegiatan belajar, kata dia, para siswa tidak diwajibkan menggunakan perlengkapan sekolah, seperti tas, seragam, sepatu dan kaus kaki.

"Kami belajar di sekolah itu cukup dengan buku tulis saja," kata dia. 

Ia menyebutkan, semua anak-anak yang belajar di MI Mathlaul Anwar itu mereka tinggal di tenda pengungsian karena rumah mereka di Kampung Seupang hanyut dan rusak berat diterjang banjir bandang.

3. Pemerintah fokus pada perbaikan pemukiman warga

Para Siswa Korban Banjir di Lebak Butuh Perlengkapan SekolahBupati Lebak Iti Octavia Jayabaya (Antaranews)

Hingga saat ini, Pemerintah Kabupaten Lebak masih fokus memperbaiki dan membangun kembali permukiman warga dan fasilitas umum yang rusak kala bencana menerjang awal Januari lalu. 

"Kami akan memfokuskan pemulihan kembali dengan membangun relokasi untuk penampungan warga yang terdampak bencana banjir bandang dan longsor," kata Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya, seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan bahwa Pemerintah Kabupaten masih menunggu rekomendasi dari Badan Geologi mengenai lokasi yang tepat untuk permukiman warga yang baru. "Kami berharap hasil penetapan lahan relokasi dari Badan Geologi segera diterbitkan agar penanganan bencana lebih cepat," katanya.

Di masa transisi ini, pemerintah akan memperbaiki jembatan dan jalan yang rusak akibat bencana dan kemudian memulai pembangunan permukiman warga di lokasi baru sesuai rekomendasi Badan Geologi.

"Kami berharap empat bulan terakhir di masa transisi itu bisa merealisasikan pembangunan relokasi," ujarnya.

Baca Juga: Istri Mensos Beri Trauma Healing Anak-anak Korban Banjir di Lebak

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya