Warga Lebak Diminta Waspada Cuaca Buruk Hingga 15 Januari

Lebak merupakan wilayah rawan bencana

Lebak, IDN Times - Sepekan ke depan, warga di Lebak diminta waspada dan meningkatkan kesiagaan karena cuaca ekstrem. Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) cuaca buruk akan melanda hingga 15 Januari mendatang. 

"Peringatan kewaspadaan itu guna mengurangi risiko kebencanaan," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Agustus Riza Faizal, seperti dikutip dari Antara, Selasa (10/1/2023). 

1. Cuaca ekstrem di Kabupaten Lebak berpotensi menimbulkan bencana banjir hingga puting beliung

Warga Lebak Diminta Waspada Cuaca Buruk Hingga 15 JanuariIlustrasi banjir Lebak (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Lebih lanjut Riza menjelaskan, cuaca ekstrem itu ditandai curah hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang disertai petir dan angin kencang selama 9-15 Januari 2023.

Di Kabupaten Lebak, cuaca ekstrem berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, hujan es, tanah longsor, angin kencang, hingga puting beliung. Hal itu terkait topografi Lebak yang perbukitan.

Untuk itu, dia meminta warga yang tinggal di daerah rawan bencana alam itu, meningkatkan kewaspadaan agar cuaca ekstrem tersebut tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.

Baca Juga: BPBD Peringatkan Warga Lebak Waspada Bencana Hidrometeorologi

2. Banjir sudah melanda Lebak di musim hujan kali ini

Warga Lebak Diminta Waspada Cuaca Buruk Hingga 15 JanuariIlustrasi pergerakan tanah. (ANTARA FOTO/Muhammad Bagus Khoirunas)

Bencana mulai muncul di musim hujan kali ini. Beberapa hari terakhir ini, kata Riza, Kabupaten Lebak diterjang banjir yang mengakibatkan 1.200 rumah di lima kecamatan tergenang.

Selain itu, terjadi kerusakan jalan yang menghubungkan antarkecamatan dan desa, sedangkan beberapa rumah diterpa angin kencang dengan terparah 16 unit di Kecamatan Cikulur karena terjadi tanah bergerak. Untungnya, bencana itu tidak menimbulkan korban jiwa. 

Meski demikian, sejumlah korban tanah bergerak di Kecamatan Cikulur mengaku setiap malam tidak tidur karena berjaga dalam keadaan cuaca ekstrem. "Kami dan warga bila hujan lebat pada malam dan dinihari mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Rohman, warga Cikulur.

3. Tak hanya di Lebak, cuaca ekstrem juga memberi dampak pada nelayan di Tangerang

Warga Lebak Diminta Waspada Cuaca Buruk Hingga 15 JanuariIlustrasi gelombang tinggi (ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

Sementara itu, sekitar 200 nelayan tradisional di pesisir Tanjung Kait, Kabupaten Tangerang, Banten tidak melaut akibat cuaca buruk dengan gelombang tinggi yang melanda wilayahnya itu.

"Sudah hampir dua pekan kami tidak bisa melaut karena gelombang tinggi dan cuaca ekstrem," ucap Jumadi (40), salah satu nelayan pesisir Tanjung Kait, Senin (9/1/2023).

Ia mengatakan, para nelayan tradisional memilih tidak melaut karena risiko cukup tinggi dengan membahayakan keselamatan jiwanya, ditambah juga dengan tangkapan ikan sangat minim.

Ia menyebutkan, dengan tidak adanya aktivitas melaut untuk tangkap ikan oleh nelayan tersebut, sehingga berimbas pada ketersediaan ikan segar di pasar.

"Makanya cari rajungan di tengah laut sampai ke Kronjo cari udang, kalau lagi musim begini paling dapat 2 kilogram, biasanya 90 kilogram," ujarnya.

Baca Juga: Pejabat Samsat Kelapa Dua Tangerang Dituntut 8 Tahun Bui

Topik:

  • Ita Lismawati F Malau

Berita Terkini Lainnya